Denny Siregar Sebutkan Ciri-ciri Kadrun, Salah Satunya Tytydnya Kecil

JAKARTA – Pegiat media sosial Denny Siregar menyebutkan ciri-ciri utama kadrun dalam agama Islam. Di antaranya adalah mereka yang pemarah dan gemar pamer ibadah. Setidaknya ada 7 ciri kadrun menurut Denny Siregar.

“Ciri utama kadrun dalam agama Islam.

  1. Pemarah/ sumbu pendek
  2. Pembohong/munafik
  3. Pamer ibadah
  4. Bodoh dan jahil
  5. Barbar
  6. Tidak menerima perbedaan
  7. Merasa dirinya dari arab, meski tytydnya kecil,” demikian tulis Denny Siregar di Twitter-nya, dikutip Senin (1/4).

Adapun kadrun merupakan singkatan dari kadal gurun. Istilah itu dipakai untuk melabeli kelompok Islam atau non Islam yang anti pemerintahan. Kadrun juga kerap dicap kelompok radikal, ekstrimisme dan sebagainya.

Namun menurut Denny Siregar setelah memaparkan ciri-ciri di atas, istilah kadrun bukan polarisasi di masyarakat.

“Istilah kadrun itu bukan bagian dari polarisasi. Itu seperti membuang kotoran dibalik agama yang suci. Kita sih pengen manggilnya taek, tapi kan terlalu kasar,” kata Denny Siregar.

Lebih lanjut, pria yang mengaku sebagai buzzer ini menilai, kadrun itu seperti kotoran dalam agama.

“Di Suriah, Irak, Nigeria, mereka gak punya kosakata untuk gambarkan kotoran dalam agama. Akhirnya awam mengira bahwa yang merusak pakai agama itu bagian dari ajaran agama. Lihat negara mereka jadi kayak apa? Kita punya sistem pertahanan sendiri. Sebut kadrun, maka kita tau siapa mereka,” tuturnya.

“Udah gua jentrengin tentang kenapa mesti ada stigma “kadrun” biar jelas. Jadi ga usah tafsirkan kata kadrun sebagai polarisasi politik. Kalo itu kampret. Udah ilang,” sambungnya.

Dia menilai, saat ini kelompok kadrun banyak yang jadi penumpang gelap dalam politik. Mereka cenderung bawa bawa agama.

“Banyak kadrun jadi penumpang gelap dalam politik kita bawa-bawa agama. Itu yang harus dilawan, kalo gak kita seperti Suriah,” katanya.

“Lawan kadrun itu gak usah pakai sopan-sopan. Hajar kalo perlu. Gak bisa pakai fisik karena dilarang hukum, ya bongkar kelakuaecilnnya yang munafik.

“Kita sopan dianggap lemah. Kita ngalah dianggap kalah. Kita diam, makin beringas,” pungkasnya. (Fin-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan