Jabarekspres.com – Polri bakal melakukan rekayasa lalu lintas di jalan tol untuk mencegah kemacetan saat arus mudik.
Terkait rekayasa lalu lintas saat arus mudik itu dikatakan oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
Diketahui tahun ini pemerintah telah mengizinkan masyarakat untuk mudik ke kampung halamannya, setelah angka penularan Covid-19 di tanah air terus menurun.
Menurutnya, rekayasa lalus lintas yang akan diterapkan oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas Polri) di lajur tol adalah, ganjil genap, one way dan contraflow.
“Kita melakukan rekayasa manajemen lalu lintas dengan cara membuat contraflow, kemudian one way, dan ganjil genap itu, disesuaikan dengan situasinya dengan diskresi yang ada di lapangan,” kata Gatot, Jumat (15/4).
Gatot menuturkan, pihaknya juga akan memberlakukan buka tutup rest area di jalur tol. Sebab penumpukan kendaraan di rest area selalu menimbulkan kemacetan panjang.
“Nantinya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.
Selain itu Gatot mengungkapkan, skema rekayasa lalu lintas lain adalah memindahkan para pengendara mobil ke jalur-jalur arternatif lain selain di jalan tol.
“Di samping juga menyiapkan memindahkan jalur jalur utama ke jalur alternatif. Ini upaya-upaya yang dilakukan dan ini bersama-sama dan tidak Polri sendiri tentunya,” ungkapnya.
Gatot menambahkan, berdasarkan dara data yang ia terima, diprediksi sebanyak 85 juta masyarakat akan mudik di Lebaran 2022 ini.
Dia meyakini antusiasme masyarakat untuk pulang ke kampung halaman sangat tinggi akibat dua tahun sebelumnya ada pelarangan mudik.
“Tahun ini dari perkiraan itu dari seluruh Indonesia lebih kurang 85 juta orang akan melaksanakan mudik dan 14 juta diantaranya dari Jabodetabek,” tuturnya.
Gatot mengungkapkan, sebanyak 144.392 personel gabungan akan dikerahkan untuk mengamankan jalan mudik masyarakat ini. Nantinya di setiap titik akan ada posko pelayanan dan posko pengamanan, seperti di rest area, tempat wisata dan tempat ibadah.
Di setiap posko tersebut nantinya juga akan ada gerai-gerai vaksinasi Covid-19. Hal itu karena salah satu syarat mudik adalah telah melakukan booster atau vaksinasi dosis ketiga.
“Kita melibatkan 144.392 orang, kemudian kita membuat pos-pos baik itu pos pengamanan pos pelayanan terpadu, di pos-pos nanti akan kita tempatkan tujuannya memberikan informasi informasi kepada masyarakat, kemudian jika kita tempatkan kan gerai-gerai vaksin,” pungkas Gatot. (jawapos/ran)