Jabarekspres.com — Oxfam International menyatakan bahwa perang Ukraina-Rusia dan pandemi Covid-19 dapat memicu 263 juta orang mengalami kemiskinan ekstrem pada tahun sekarang, dikutip dari Commons Dreams, Rabu (12/4/2022).
Lembaga non-profit yang berfokus pada kemanusiaan, Oxfam International, bahkan mengatakan bahwa jika tidak ada tindakan nyata dari para elite pemerintah, maka keruntuhan umat manusia akan segera terjadi.
“Tanpa tindakan radikal cepat, kita bisa menyaksikan keruntuhan umat manusia yang paling mendalam, yakni kemiskinan ekstrem,” kata direktur Oxfam International, dikutip secara langsung dari Commons Dreams, Rabu (12/4/2022).
Kombinasi perang Ukraina-Rusia dan pandemi Covid-19 membuat harga pangan di dunia menjadi tinggi sehingga memicu peningkatan biaya energi.
Hal tersebut, menurut para peneliti, merupakan teror yang mengancam lebih dari seperempat miliar lebih banyak orang ke dalam kemiskinan ekstrem pada 2022.
- Laporan Oxfam International
Dalam laporan bertajuk First Crisis, Then Catastrophe, Oxfam International mendesak negara maju untuk segera membatalkan kewajiban utang negara-negara miskin yang “tidak dapat dibayar”.
Oxfam International juga mendesak elite pemerintah untuk mengenakan pajak pada penghasilan para miliarder guna memangkas ketidaksetaraan ekonomi.
Dalam laporan tersebut Oxfam International telah membeberkan data yang menunjukkan bahwa pada akhir tahun ini, 860 juta orang dapat hidup dalam kemiskinan ekstrem dan 827 juta orang dapat hidup dalam kemiskinan serta kekurangan gizi.
Sebelum Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina, World Bank (Bank Dunia) telah memprediksi bahwa Covid-19 dan ketidaksetaraan ekonomi yang semakin meningkat akan meningkatkan akan meningkatkan kemiskinan ekstrem sebesar 198 juta pada 2022.
- Prediksi kemiskinan ekstrem tahun sekarang
Berdasarkan penelitian oleh Bank Dunia dan Center of Global Development, Oxfam sekarang memperkirakan bahwa lonjakan harga pangan saja akan memaksa tambahan 65 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrim tahun ini, dengan total 263 juta lebih banyak orang
Angka di atas itu setara dengan populasi gabungan Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol.
“Tanpa tindakan radikal cepat, kita bisa menyaksikan keruntuhan umat manusia yang paling mendalam, yakni kemiskinan ekstrem,” kata direktur eksekutif Oxfam International Gabriela Bucher dalam sebuah pernyataan.