Jabarekspres.com – Masih bertanya-tanya, apakah ada hadits menggoda orang puasa? Lalu bagaimana hukumnya bila kita melakukan itu?
Nah, bagi yang sering bercanda dengan temannya yang sedang beribadah di bulan Ramadhan ternyata ada hadits menggoda orang puasa.
Kebiasaan menggoda orang yang sedang berpuasa di mata beberapa orang kerap dijadikan keseruan dengan maksud guyonan semata.
Padahal sebagaimana diketahui, berpuasa itu merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim demi mendapat pahala dari Allah SWT.
Sehingga bila ada yang sengaja menggoda dengan maksud agar ibadah puasa seseorang gugur, secara logika tentu bisa dinilai juga kan?
Lantas adakah hadits menggoda orang puasa? Apakah yang menag melakukannya jadi berdosa? Mari kita simak penjelasan di bawah ini.
Melansir laman Mukminun, orang yang berpuasa tidak boleh makan atau minum sepanjang siang, dan dia harus melakukan puasa itu tadi karena Allah dan mengharap pahala dariNya.
Allah ta’ala berfirman:
وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ
“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar,” (QS Al-Baqarah: 187).
Imam Al-Bukhari (7492) dan Imam Muslim (1151) meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي
“Allah azza wa jalla berfirman: ‘Puasa itu untukKu, dan Aku sendiri yang akan memberi ganjaran (kepada pelakunya), karena dia telah menahan syahwat, makan, dan minum demi Aku.”
Nah, melemahkan perjuangan orang berpuasa, serta menggodanya agar membatalkan puasanya adalah perbuatan yang haram.
Hal ini bertentangan dengan tujuan dari Sang Pembuat Syariat (Allah).
Dan merupakan satu dari sekian perbuatan Iblis yang selalu berusaha menghadang orang beriman di semua jalan, menghalangi mereka dari kebenaran. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ
“dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,” (QS An Naml: 24).
Allah ta’ala juga berfirman:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ * ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“(Iblis) menjawab, ‘Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,”
“Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur,” (QS Al-A’raf: 16).