BANDUNG – Ketua DPRD kota Bandung Tedy Rusmawan sangat mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk diterapkan pada tahun ini.
Namun untuk melaksanakan PTM, Tedy Rusmawan menilai, sebagai pemegang regulasi Dinas Pendidikan Kota Bandung harus memastikan pelaksanaan vaksin dikalangan pelajar sudah terlaksana dengan baik.
‘’Jaminan anak didik sudah vaksinasi tahap dua dan taat protokol kesehatan jadi syarat mutlak,’’kata Teddy ketika ditemui Jabarekspres.com, Rabu, (5/4).
Selain itu, penerapan protokol kesehatan (prokes) di setiap sekolah harus dipertahankan. Piha sekolah juga harus memiliki fasilitas pendukung yang lengkap dalam pelaksanaan prokes.
“Tempat cuci tangan, alat penditeksi suhu, penggunaan masker harus diterapkan di setiap sekolah,’’kata Tedy Rusmawan.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengajurkan, untuk para siswa yang belum sepenuhnya di vaksin sebaiknya Pemberlajaran Jarak Jauh (PJJ) tetap dilakukan.
“Polanya mungkin lebih bertahap, ataupun 70 persen, 100 persennya bisa sehari ini sekolah atau besok libur. Siswa ditekankan sudah dosis 2 vaksinasi dan prokes ketat,” ujarnya.
Tedy Rusmawan menambahkan, Disdik Kota Bandung juga harus mengeluarkan data mengenai berapa jumlah siswa dan tenaga pengajar yang sudah divaksin tahap dua.
Dengan begitu, Disdik Kota Bandung bisa memetakan secara sistematis sekaligus mendorong pelaksanaan vaksin tahap dua dan vaksin Booster (Ketiga).
‘’Jadi kami berharap PTM ini dapat secepatnya terselenggara, mengingat sudah dua tahun para siswa hanya belajar di rumah dengan sistem PJJ,’’ujar Tedy. (mg2/red)
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Bandung Heri Hermawan menyampaikan bahwa idealnya, pendidikan itu diselenggarakan secara tatap muka.
Meski begitu, Heri tidak mengkhawatirkan adanya lonjakan Covid-19 jika PTM diselenggarakan.
Heri juga menjelaskan bahwa vaksinasi di Kota Bandung sudah berjalan dengan bagus meskipun belum optimal.
Kita lihat dari anak didik yang sudah 100 persen apa belum dapat vaksin, kalau belum kita harus kejar secepatnya.
Lebih baik lagi kita menyisir untuk mengetahui hal tersebut, terlebih elemen-elemen yang terlibat di dunia pendidikan,” ucap Heri kemarin.
Heri memprediksi bahwa tidak akan terjadi lonjakan pandemi seperti Juni 2021 lalu.