Dicatut Sebagai Nama Peminta Sumbangan Rp800 Juta, Ali Ngabalin Lapor Polisi

JAKARTA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin berencana membuat laporan polisi terkait sebuah surat viral atas nama dirinya yang meminta sumbangan sebesar Rp800 juta kepada Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis.

“Saya atas nama pribadi akan melaporkan dugaan tindak pidana penipuan ini ke Polda Metro Jaya” ujar Ngabalin dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Rabu (6/4).

Dalam surat tertanggal 28 Maret 2022 itu, seseorang diduga menggunakan nama Ali Mochtar Ngabalin lengkap dengan tanda tangannya yang meminta sumbangan untuk acara santunan anak yatim piatu yang digelar bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Ali Ngabalin tegas menyebut bahwa surat tersebut palsu. “Yang jelas surat itu palsu dan sangat merugikan saya secara pribadi dan kelembagaan,” katanya,

Ali Ngabalin menjelaskan bahwa mereka yang berada di tenaga ahli umum KSP tidak punya wewenang untuk berkirim surat atas nama lembaga.

“Anehnya surat itu mengatasnamakan TAU (tenaga ahli umum). Padahal para tenaga ahli di KSP tidak memiliki kewenangan berkirim surat dan mengatasnamakan lembaga,” ujar Ngabalin.

Ngabalin mengatakan, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Deputi IV KSP dan Kepala Staf Kepresidenan terkait pencatutan namanya dan lembaga KSP. Ia lalu berencana melaporkan dugaan pemalsuan itu ke Polda Metro Jaya hari ini.

Sementara itu, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengakui telah membaca surat tersebut. Namun, selaku kepala daerah, dirinya sejak awal sudah menduga ada orang yang memanfaatkan dan hendak melakukan penipuan.

“Saya kira kepala daerah tidak bodo-bodo teuing, sehingga mempercayai hal demikian,” kata Wali Kota.

Wali Kota mengaku, surat yang dimaksud memang benar masuk. Tapi kepala daerah, bukan yang bisa dibodohi dengan hal demikian.

“Kami percaya, masa iya sih negara melakukan hal-hal yang seperti itu. Saya sendiri baru tahu dua hari yang lalu nerima surat itu,” tuturnya.

Kendati demikian, Wali Kota mengaku belum tahu siapa pengirimnya, dan berasal dari mana.

“Saya secara kedinasan, karena tidak terpengaruh dengan adanya surat itu. Karena saya yakin ini bukan perbutan Ali Mochtar Ngabalin,” tandasnya. (Fin-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan