JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengetakan, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, keberadaan nelayan dinilai sangat penting.
Pemerintah sejauh ini telah banya memberikan berbagai kebijakan-kebijakan terhadap masyarakat yang tinggal di daerah pesisir itu.
Berbagai program bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan terus digelontorkan oleh pemerintah setiap tahunnya.
Indonesia yang merupakan maritim memiliki peran strategis dalam geopolitik internasional. Sehingga eberadaan nelayan dirasakan sangat penting untuk ikut menjaga ketersediaan sumber daya laut.
Di Hari Nelayan Nasional, Airlangga Hartarto mendoakan kepada seluruh nelayan di Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraannya.
“Semoga kekayaan laut Indonesia selalu menjadi berkah bagi nelayan dan seluruh rakyat. Sejahteralah nelayan Indonesia,” tutur Airlangga kepada wartawan, Rabu (6/4/2022).
Airlangga Hartarto menilai, peran nelayan nasional sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Khususnya, membantu memenuhi kebutuhan protein dan gizi bagi seluruh rakyat.
Hal inilah yang membuat nelayan memiliki posisi strategis bagi pemerintah Indonesia. Terlebih, Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besarnya berupa lautan.
Nelayan juga menjadi garda terdepan menjaga kedaulatan laut Indonesia. Sebab tidak sedikit nelayan-nelayan di Indonesia memberikan informasi atas keberadaan nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Pada Tahun ini, lanjut Menko Airlangga, pemerintah memberi perhatian kepada para nelayan dengan memberikan bantuan tunai.
‘’Program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKL W) juga menyasar nelayan di Indonesia,’’ucapnya.
Menko Perekonomian berharap, kebijakan ini menjadi kado istimewa bagi nelayan untuk bisa kembali menggerakkan ekonomi masyarakat di lingkup terbawah masyarakat.
“Khusus untuk nelayan, ini adalah program pertama di tahun 2022 yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia,” tutur Airlangga.
Airlangga menegaskan, jumlah penerima bantuan tunai PKL-Warung, dan nelayan sebanyak 2,76 juta dengan masing-masing Rp 600 ribu. Penerima dari PKL dan warung sebanyak 1 juta orang.
“Dan sebanyak 1,76 juta penerima berasal dari nelayan di wilayah pesisir dari 212 kabupaten dan kota di Indonesia,” ujar Menko Perekonomian.
Bantuan ini menyasar mereka yang menjadi pelaku usaha kelautan dan perikanan. Yakni pada kategori nelayan buruh, nelayan penangkap ikan tanpa kapal, atau nelayan pemilik kapal kurang dari 5 GT (gross tonase). (red)