Bandara Kertajati Diambil Alih Malaysia, Emil: Itu Keliru!

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil meluruskan informasi yang menyatakan pengelolaan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati diambil alih oleh perusahaan asal Malaysia (PT Manakib Rezeki atau Manakib Realty).

Emil sapaan akrabnya ini menegaskan, lahan BIJB Kertajati tak dijualbelikan atau dialihkan pengelolaannya kepada pihak lain. “Nah itu teh keliru, jadi ada bandara, ada tanah dekat bandara. Nah yang dijualbelikan adalah tanah dekat bandara,” tegas Emil sapaan akrabnya saat ditemui Jabar Ekspres, di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Senin (4/4/2022).

Emil menjelaskan, lahan yang dilepas ke perusahaan asal Malaysia tersebut di luar bandara. “Jadi bukan pendukungnya juga. Memang si perusahaan pemilik bandara ini kan punya aset macem-macem. Jadi yang sahamnya dilego atau dilepas ke Malaysia itu adalah kepemilikan lahan di luar bandara. Jangan bikin kalimat bandara dibeli Malaysia. Dibikin heboh yang tidak perlu” sesalnya.

“Saya ulangi lagi ya! Jadi faktanya adalah para pemegang saham di PT BIJB itu punya aset lain yang bukan di bandara. Nah aset lain itu lah, karena kebutuhan pendanaan korporasi yang sahamnya dilepas untuk dapat pendapatan. Itu kebetulan yang membeli sesuai aturan adalah investor dari Malaysia. Clear ya,” terangnya.

PT Manakib Rezeki atau Manakib Realty dikabarkan resmi mengambil alih kawasan komersial bandara Kertajati Aerocity Jawa Barat dengan seluas 3.480 hektar.

Bahkan, Penandatanganan CSPA (conditional sell purcase agreement) saham PT PPRO BIJB Aerocity Development (PBAD) antara PT Manakib Rezeki, PT PPRO Tbk dan PT BIJB Aerocity Development dilakukan di Jakarta, (26/3/2022) lalu.

Dalam perjanjian pengambil alih kawasan komersial bandara Kertajati Aerocity Jawa Barat, nantinya PT Manakib Rezeki akan mengakuisisi saham sebesar 51 persen PBAD yang merupakan perusahaan plat merah patungan antara BUMN dan BUMD. (mg4/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan