DISPUSIP Kab. Bandung Gelar Lomba Bertutur

KAB. BANDUNG – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung telah menggelar Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2022, bertempat di Gedung Dewi Sartika Soreang Kabupaten Bandung.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha, SH., M.I.P, menjelaskan Lomba Bertutur ini diikuti oleh 31 orang peserta, yang merupakan perwakilan dari SD/MI dari 31 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung.

H. Yosep Nugraha selanjutnya menjelaskan bahwa tujuan dari Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Se Kabupaten Bandung ini dalam upaya meningkatkan minat baca akan dongeng dan cerita rakyat dikalangan para pelajar SD/MI.

“Alhamdulillah para pelajar SD/MI untuk mengikuti lomba bertutur ini sangat antusias, terbukti semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung mengirimkan perwakilannya, kata Yosep Nugraha di Kabupaten Bandung, Kamis (31/03).

Berdasarkan hasil penilaian Tim Juri Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Se Kabupaten Bandung Tahun 2022, yang terdiri dari : Ateng Kusnandar Adisaputra, Hendri Juhana, dan Nita Qonitiah Hifdziatul Fitri, telah menetapkan : Cut Janeeta Syalwa, sebagai Juara Ke-1, Syifa Aulya Ramadhan, sebagai Juara Ke-2, dan Nadhifah Salsabila Putri Herdiansyah, sebagai Juara Ke-3.

Adapun Juara Harapan Ke-1 adalah Dila Zelita, dan Juara Harapan Ke-2 adalah Safa Nur Allawiyah. Tim Juri Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Se Kabupaten Bandung Tahun 2022, menjelaskan unsur penilaian Lomba Bertutur meliputi : penampilan, cara bertutur/tehnik bertutur, penguasaan materi dan kemampuan menjawab pertanyaan.

Kepada para pemenang Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Se Kabupaten Bandung Tahun 2022, telah diberikan Piala, Uang Pembinaan, dan Piagam Penghargaan, yang diserahkan langsung oleh Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Detys Permanawati, yang merupakan Isteri dari Bupati Bandung sekarang H. M. Dadang Supriatna, S.I.P., M.Si.

Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Detys Permanawati, merasa bangga atas prestasi yang sudah diperoleh oleh para Juara Lomba Bertutur Tingkat SD/MI, karena para pelajar SD/MI masih menyukai dan melestarikan budaya dongeng atau cerita rakyat yang masih ada dan berkembang di masyarakat Kabupaten Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan