Jabarekspres.com, Kab. Ciamis – Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit mematikan yang sudah mendapatkan perhatian global.
TB tetap menjadi salah satu pembunuh menular paling mematikan di dunia. Setiap hari, lebih dari 4.100 orang meninggal karena TB dan hampir 28.000 orang jatuh sakit karena penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini, dilansir dari laman World Health Organization (WHO).
Adapun WHO memberikan tema untuk Hari Tuberkulosis Sedunia sekarang ini yaitu “Invest to End TB. Save Lives.”. Tema tersebut menyerukan kebutuhan mendesak untuk menginvestasikan sumber daya guna meningkatkan perang melawan TB.
Komunitas Eliminasi TB Penabulu – STPI IU Ciamis berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah dalam peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (TB Day).
Adapun kerjasama tersebut dilaksanakan di salah satu rumah makan yang terletak di Kabupaten Ciamis, dikutip dari laman resmi Pemda Jawa Barat, Rabu (30/03/2022).
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Yana D. Putra menyoroti kasus TB yang ia anggap merupakan masalah serius di negeri ini bahkan dunia.
“Tercatat Indonesia berada di peringkat ke-3 dunia setelah India dan Cina dengan tingkat kematian 11 orang per-jamnya,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa penyakit ini merupakan masalah yang memprihatinkan di Kabupaten Ciamis. Oleh karenanya, ia meminta agar semua pihak dapat menyikapi dan menangani penyakit ini secara serius.
Di samping itu, Wabup Yana juga turut memberikan apresiasi atas kegiatan yang digelar oleh Komunitas Eliminasi TB Penabulu.
“Oleh karenanya atas nama pemerintah kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada komunitas Eliminasi TB Penabulu atas segala perhatian dan pengabdian yang diberikan untuk menyehatkan masyarakat Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Ia berterima kasih atas usaha Komunitas Eliminasi Penabulu TB yang senantiasa menyadarkan masyarakat tentang betapa bahayanya penyakit ini.
“Dengan adanya komunitas ini, membangunkan kembali kesadaran masyarakat betapa berbahayanya penyakit TBC, yang memang harus dipahami oleh masyarakat,” imbuhnya.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan pun telah menjalin kerja sama dengan komunitas yang fokus mengenai penyakit ini.