BANDUNG – Perilisan produk sepatu hasil kolaborasi grup band Burgerkill bersama brand sepatu yang kerap memanjakan para sneakers Saint Barkley menjadi salah satu rangkaian peringatan hari jadi ke-25 tahun band yang digagas almarhum Aries Tanto (Nama asli Eben) dan rekan-rekannya.
Acara bertajuk Burgerkill’s 25th Anniversary Exhibition In Collaboration With Saint Barkley, Burgerkill x Saint Barkley Shoes’ digelar di Gedung Laswee, Jalan Laswi No 1 Kota Bandung, Sabtu (26/3).
Dalam acara yang merupakan refleksi dari kebersamaan dan perayaan atas gejolak kreativitas yang hadir seiring dinamika kolaborasi Burgerkill x Saint Barkley dan Burgerkill’s 25th Anniversary juga ada perilisan music video lagu “Undefeated” Burgerkill yang dibuat oleh Qrimson Pictures, pameran foto Burgerkill karya Anggra Bagja, serta gathering keluarga besar dan sahabat-sahabat Burgerkill, Begundal Hell Club, dan Saint Barkley.
Perhelatan ini bisa dikatakan sebagai gong dari rangkaian perilisan produk-produk kolaborasi Burgerkill x Saint Barkley Shoes.
Krisna dari Saint Barkley Shoes mengaku sangat antusias mewujudkan kolaborasi dengan Burgerkill. Pasalnya Burgerkill menjelma sebagai satu komunitas kreatif yang hidup, menghidupi, dan menghidupkan lingkar ranah sekelilingnya.
Tak hanya di musik, spektrumnya melebar ke ranah-ranah lain, dari produk merchandising dan fashion, perhelatan festival, media, teknologi rekaman, hingga pemberdayaan manusia dari menjaga penghidupan kawan-kawan yang berkomitmen, hingga fans yang setia, tangguh, dan mumpuni.
“Jujur buat saya pribadi, kerjasama dengan Burgerkill adalah satu impian yang tercapai. Karena dari SMA saya sudah dengerin mereka,” ujar Krisna saat konferensi pers di Laswee, Kota Bandung, Sabtu (26/3).
Menurut Krisna, Eben selaku motor Burgerkill merupakan sosok yang sangat perfectionis dan selalu ingin menghasilkan produk terbaik. Tak heran jika untuk membuat contoh sepatu bisa sampai 12 kali.
Ia mengucapkan terimakasih band legendaris asal Bandung ini sudah mengizinkan Saint Barkley Shoes kolaborasi. Dari mendiang Eben pihaknya banyak belajar.
“Di awal kolaborasi kita ditanya sama pak Eben, sanggup atau enggak.Ternyata berhasil. Kata pa Eben, kalau bikin sesuatu jangan tanggung-tanggung,” jelas Krisna.