Vaksin Booster dan Surat Izin Mudik Lebaran

Seusai peraturan pemerintah turun, menyoal vaksin booster sebagai syarat supaya bisa mudik saat Hari Raya Idul Fitri nanti. Booster pun menjelma tak ubahnya seperti ‘vaksin mudik lebaran’. Beberapa warga di Kota Bandung pun mulai mengejar ketersediaan vaksin dosis ketiga tersebut.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

Sabtu sebenarnya hari paling syahdu untuk penulis mencuci baju. Bukan meliput berita. Apalagi mandi pagi, tidak, karena baju kotor semua. Terkecuali apabila terjadi peristiwa. Dan pada hari Sabtu (26/3) pagi yang syahdu itu di samping kantor penulis, sedang ada peristiwa.

Sepelemparan batu, tetangga sebelah, halaman depan kantor Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) sudah ramai sedari pagi. Bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, tetangga kami sedang menggelar vaksin booster dengan 2.000 dosis/hari dalam rangka Hari Penyiaran Nasional ke-89.

Vaksin booster memang sedang menjadi primadona. Belum lagi setelah muncul kebijakan dari presiden. ‘Tak boleh pulang kampung, sebelum vaksinmu rampung’ begitu kiranya kalau pihak istana hendak memakai ilmu ‘copywriting’ buat keperluan kampanye vaksin dan syarat mudik.

Namun, tak ada yang lebih sulit ketimbang mencari peserta vaksin booster dengan alasan hanya supaya bisa pulang kampung. Tak ada. Beberapa menolak untuk diwawancara. Dua alasannya: tergesa-gesa dan memang hanya ingin vaksin booster saja. Alias bukan karena agar dapat ‘surat izin mudik’.

Alhasil, penulis mencegat setiap warga yang baru saja selesai menjalani vaksin. Berdiri mematung tepat di bahu jalan jalur pintu keluar. Pertanyaan pun diperpadat. Langsung ke maksud dan tujuan. Supaya cepat sekaligus tepat. Hanya satu pertanyaan: “Maaf, tahun ini mudik?” begitu.

Lalu dari sekian percobaan, beragam penolakan, dan seiring waktu berjalan. Akhirnya, dua narasumber didapatkan.

Rina, (20), seorang warga asal Purworejo yang saat ini menetap di Kota Bandung, mengatakan bahwa bersama sang suami sudah mencari jadwal vaksin booster kemana-mana dalam beberapa hari terakhir.

“(Mencari jadwal vaksin booster, red) setelah dua sampai tiga hari, mulai gencar sewaktu baru mendapatkan informasi kalau vaksin (booster) jadi syarat untuk mudik,” ujarnya kepada wartawan Jabar Ekspres seusai menjalani vaksin booster di halaman kantor BPBD Jabar, Sabtu (26/3).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan