Jelang Ramadhan, Kapolri Minta Satkerwil waspadai kenaikan harga pangan

JAKARTA – Menjelang bulan Ramadhan, kenaikan harga bahan pokok seakan menjadi tradisi, karenanya Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan satuan kerja wilayah (Satkerwil) Polri untuk mewaspadai hal tersebut.

Menurut jenderal bintang empat itu, kenaikan harga yang tidak terkendali akan membahayakan bila tidak segera diatasi, karena dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat (kamtibmas) terutama saat bulan Ramadhan.

“Kita akan memasuki bulan Ramadhan di mana harga-harga komoditas dan bahan pokok akan naik. ini menjadi ancaman apabila tak bisa diatasi,” kata Sigit.

Arahan ini disampaikan oleh Kapolri saat membuka rapat kerja teknis (rakernis) gabungan beberapa satuan kerja di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Dalam arahannya, Sigit mengingatkan, Polri untuk selalu menjaga stabilitas kamtibmas, hal ini menjadi salah satu kunci utama agar seluruh kebijakan nasional dan harapan masyarakat terhadap Polri bisa diwujudkan.

“Ini menjadi bagian yang harus dipahami semua jajaran Polri, dan saling bersinergi menjaga kekuatan kesehatan yang ada sehingga warna dan persepsinya menjadi satu,” ujar Kapolri.

Mantan Kabareskrim Polri itu pun mengingatkan jajarannya untuk tidak pernah lepas dan mengikuti perkembangan lingkungan strategis serta dampak situasi global yang menimbulkan ketidakpastian.

Ia mencontohkan pandemi COVID-19 berdampak ke seluruh negara di dunia dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Kemudian invasi Rusia ke Ukraina juga menimbulkan dampak bagi Indonesia.

Fenomena ini, kata Sigit harus dikelola dengan sebaik mungkin. Sebab, jika tidak akan menimbulkan gangguan kamtibmas

Dalam kesempatan itu juga, mantan Kadiv Propam Polri ini menuturkan bagaimana perkembangan teknologi saat ini. Di mana semua informasi yang ada di dalam maupun luar negeri akan berdampak bagi situasi keamanan negara.

Menurut dia, hal ini harus diikuti perkembangannya agar mengetahui langkah yang dilakukan jika terjadi sesuatu.

Tak hanya itu, ia pun meminta jajarannya untuk mengetahui kerja makro dan mikro di lapangan. Kerja makro adalah hal besar dilaksanakan negara dan mikro hal-hal menjadi tugas pokok Polri.

Indonesia, lanjut Sigit saat ini sedang berusaha terus menjaga pertumbuhan ekonomi berada di atas lima persen. Pemerintah telah memberikan kelonggaran terhadap defisit negara dengan mengendalikan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan