Lestarikan Bahasa Sunda, PP. Persis Gelar Diskusi Kebudayaan

”Ada fakta kebudayaan yang mengkhawatirkan bahwa bahasa Sunda akan menjadi bahasa asing, karena tidak dikuasai secara kolektif oleh generasi milenial. Oleh karena itu, menjadi hal yang signifikan PERSIS menguatkan dakwah melalui ranah budaya dalam membangkitkan lagi bahasa Sunda. Salah satu hal yang konkret adalah penerbitan lagi Majalah Iber Anyar, ” tegasnya.

Pada paparan penutupnya, Tiar Anwar menyarankan diskusi-diskusi kebudayaan agar diperluas dengan melibatkan pihak-pihak lain, agar kebudayaan dapat terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Terpisah, Ketua Umum (Ketum) PERSIS KH. Aceng Zakaria dalam sambutannya menyampaikan, bahasa Sunda memiliki peran strategis. Terutama dalam memahami suatu pesan agar lebih kena dan dipahami dengan benar.

KH. Aceng menilai, terkadang bahasa Indonesia tidak dapat memenuhi maksud sesungguhnya dari suatu maksud pesan, seperti ayat-ayat Al Qur’an atau teks hadits.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, fakta menunjukkan bahwa anak-anak generasi yang ada hari ini tidak mengenal dengan bahasa Sunda lebih jauh.

”Kegiatan ini semoga dapat menjadi ikhtiar membangkitkan lagi kesadaran terhadap budaya, terutama dalam bahasa Sunda,” katanya.

Secara khusus, Ia berpesan kepada para mubaligh PERSIS untuk menguasai dan memahami Bahasa Sunda, karena memang secara umum PERSIS berkembang di Jawa Barat yang notabene berbudaya Sunda.(win)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan