JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menanggapi kenaikan harga minyak goreng di Indonesia yang saat ini tengah menjadi sorotan. Bukan masalah harga dan kelangkaan minyak goreng yang disoroti, melainkan sikap masyarakat yang rela antre hingga berebut demi membeli minyak goreng.
Netizen beramai-ramai menanggapi pernyataan Megawati yang ogah megantre dan menyuruh ibu-ibu untuk tidak tidak terlalu memikirkan kenaikan minyak goreng.
Akun twitter @gigit_aja ikut mengomentari pernyataan Megawati dan mengaitkannya dengan Presiden RI pertama, Soekarno.
“Kalo bukan karena Pak Karno, mungkin anda juga hanya ibu2 yg ikut antri minyak goreng mbah,” tulisnya.
Tak lama setelah menulis itu, akun twitter @gigit aja mendadak hilang di Twitter. Seorang netizen pun berhasil mengabadikan komentar tersebut.
Dikabarkan sebelumnya, pemerintah mencabut aturan soal HET minyak goreng. Artinya, harga minyak goreng kemasan diserahkan ke mekanisme pasar. Setelahnya, stok minyak goreng tiba-tiba muncul kembali di pasaran tetapi dengan harga yang melonjak tinggi.
Megawati pun turut memberikan tanggapan tentang fenomena ibu-ibu mengantre demi mendapatkan minyak goreng murah.
“Saya sampai mengelus dada, bukan urusan masalah gak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya?” kata Megawati dalam webinar “Cegah Stunting untuk Generasi Emas” yang disiarkan Youtube Tribunnews, Jumat (18/3).
Menurut Megawati, ibu-ibu bisa memasak makanan selain digoreng. Bisa dengan direbus, dibakar, atau dikukus.
“Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa tidak ada? Itu menu Indonesia, lho. Lha kok njelimet (rumit) gitu,” ungkapnya.
Mega mengatakan, seandainya almarhum suami menyuruhnya untuk ikut mengantre atau berebut membeli minyak goreng, sudah pasti dia tak mau.
Selain enggan menghabiskan waktu, kata Mega, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng juga tak baik untuk kesehatan tubuh. Ketimbang menggoreng, Mega menyarankan memasak di rumah dengan cara lainnya.