Jabarekspres.com – Pendeta Saifuddin Ibrahim menjadi viral di media sosial (medsos) karena pernyataannya yang meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghapus untuk 300 ayat Al-Qur’an.
Ternyata, sebelum jadi Pendeta, Saifuddin Ibrahim pernah mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Setelah itu, Pada tahun 1999, Pendeta Saifuddin Ibrahim pindah mengajar di Al-Zaytun yang merupakan salah satu pesantren besar di Indonesia pimpinan Syaykh AS Panji Gumilang yang berlokasi di Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat.
Dia dulunya merupakan seorang muslim yang radikal dan pro terorisme. Pendeta Saifuddin menikahi putri tokoh Jepara serta memiliki tiga anak. Dua anaknya kuliah di Universitas Muhammadiyah dan satunya lagi di Jakarta.
Lelaki pemilik nama asli Abraham Ben Moses setelah pindah agama menjadi Kristen itu memiliki latar belakang pendidikan Islam yang kuat sebelumnya.
Hal ini terbukti dari deskripsi yang dia tulis di akun YouTube Saifuddin Ibrahim. Dalam deskripsinya, Saifudin mengaku sebagai seorang murtad paling ditakuti para ustadz.
Saifuddin menyebut dirinya lahir dari sebuah keluarga muslim. Ayahnya juga merupakan guru agama Islam. Dan pamannya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima serta mertuanya tokoh Islam di Jepara.
Lelaki kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat pada 26 Oktober 1965 ini merupakan lulusan SMA di Bima dan pernah kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta di Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama. (bbs/ran)