SUMEDANG – Setelah lebih dari satu tahun bersabar tanpa kepastian, kini relokasi korban longsor sumedang mulai terlihat titik terang.
Diketahui, peristiwa bencana alam yang terjadi pada 9 Januadi 2021 lalu itu sedikitnya memakan korban meninggal dunia hingga 40 jiwa.
Korban terdampak longsor yang ada di Kampung Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang itu diungsikan.
Kendati demikian, warga terdampak longsor yang sementara ini mengungsi ke rumah susun (rusun) di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung kini seakan mendapat udara segar.
Pasalnya, pembangunan relokasi sudah mulai dilakukan, mulai dari pengukuran dan pemasang patok untuk hunian hingga akses jalan.
Terkait hal itu, Tim Gugus Tugas Pengelola Kawasan Perkotaan Jatinangor (PKPJ) Dedi Supriatna turut memantau pelaksanaan relokasi.
“Pembangunan perumahan ini untuk kepentingan relokasi korban longsor. Pengecekan di lokasi juga sudah dilakukan,” kata Dedi pada Jumat (18/3).
“Dari informasi setelah pengecekan di lokasi, rencana relokasi itu untuk warga korban longsor akan dibangun sebanyak 30 unit rumah,” tambahnya.
Dedi menjelaskan, pembangunan relokasi untuk hunian korban terdampak longsor ditargetkan bisa rampung paling cepat 150 hari.
“Pembangunan tempat relokasi itu disambut antusias warga terdampak longsor yang selama ini masih ngontrak rumah selama 1 tahun lebih,” ujarnya.
Dedi berharap, dengan mulai berjalannya pembangunan, relokasi bisa berjalan lancar dan sukses agar secepatnya dinikmati korban terdampak longsor.
“Semoga sukses dan kondusif, sesuai harapan warga dan keluarga korban longsor yang memakan jiwa 40 orang tersebut,” ucap Dedi.
Dia memaparkan, relokasi yang selama ini menjadi harapan warga korban terdampak longsor, kini mereka tidak perlu cemas tanpa kepastian.
Diketahui, area relokasi terpusat untuk korban terdampak longsor itu berada di Perumahan PT SBG wilayah Desa Sindang Galih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. (mg5/wan)