Jabarekspres.com – Makan gorengan, seperti cireng, tahu, tempe, dan bakwan, masih menjadi favorit sebagian orang.
Namun, Makan gorengan dapat menyebabkan lonjakan jumlah kalori menjadi sangat tinggi.
Dikutip dari laman Healthline, Menurut para ahli makanan yang dimasak dengan cara digoreng, umumnya juga tinggi akan trans fat.
Trans fat atuu lemak trans, dapat meningkatkan risiko orang bermasalah dengan berat badannya, hingga risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker di kemudian hari.
Hal tersebut yang coba diingatkan pakar gaya hidup sehat ala Islam, dr. Zaidul Akbar. Makan gorengan boleh saja dimakan, tapi harus tau juga risikonya.
“Tubuh manusia sejatinya ‘mencatat’ apa apa yang dimakan atau dimasukan ke dalam tubuh. Dan pencatatan ini seperti tabungan yang tergantung kemampuan tubuh menampungnya sehingga kemudian di “cairkan tabungan” tadi,” tulis dr. Zaidul Akbar dari akun Instagram pribadinya.
“Artinya gini, boleh ga makan yang di video (gorengan?). Ya boleh aja, sepanjang halal, tapi jika dia terus menerus atau saban hari dimakan, rekam jejak yang akan didapat dari makanan ini akan ada dua macam. Rekam jejak atau tabungan gula (dari terigunya), rekam jejak dari lemak trans yang ada padanya,” lanjut dr. Zaidul Akbar.
Jika kebiasaan makan gorengan terus berlanjut, maka tubuh akan dipenuhi dengan lemak dan gula.
“Apa efeknya? Banyak lah. Kalau gula ketinggian ya lama lama (bagian tubuh) yang ngurusin gula kecapean alias ga sensitif lagi, alias insulin udah ga sensitif, lagi dan ini jauhh lebih berat ngobatinya daripada gula yang berlebih dalam darah,” katanya. (fin/ran)