Hati-Hati! Ada Dampak Buruk Bagi Anak yang Melihat Tindakan KDRT

Jabarekspres.com – Tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bukan hanya menyakiti pasangan, tapi juga akan berdampak buruk terhadap anak.

KDRT adalah perilaku kekerasan yang terjadi pada suami istri secara fisik, mental, maupun seksual.

Apabila tindakan tersebut secara tidak sengaja disaksikan oleh sang anak, justru hal tersebut akan memberikan dampak buruk untuk jangka panjang.

Sebagaimana dilansir dari Grid (3/17), berikut ini efek kesehatan mental pada anak yang melihat kejadian KDRT.

1. Kecemasan

Ketika seorang anak yang melihat kejadian KDRT bisa mengalami rasa kecemasan.

Untuk anak yang belum sekolah, tidak jarang dari mereka kembali ke kebiasaan saat bayi, seperti mengompol, tangisan yang meningkat, dan rengekan.

Sementara itu, untuk anak usia sekolah maka akan menjadi pribadi anti-sosial dan mungkin berjuang dengan rasa bersalah atas peristiwa yang disaksikan.

2. Perilaku agresif

Ketika Anak secara tidak sengaja menyaksikan KDRT, mereka pasti akan bertindak sebagai bentuk reaksi terhadap situasi tersebut.

Perilaku agresif lain yang mungkin terjadi adalah sering berkelahi, bolos sekolah, terlibat dalam aktivitas seksual berisiko, atau mencoba-coba narkotika dan alkohol.

3. Kesehatan fisik anak

Seorang anak yang menyaksikan KDRT bukan hanya mempengarui kesehatan mental saja, tapi juga berdampak pada kesehatan fisik.

Dampak kesehatan yang mungkin akan dialami adalah sakit kepala dan sakit perut akibat situasi tegang di rumah.

Adapun pada bayi, risiko lebih tinggi mengalami cedera fisik setelah terus-menerus melihat orang tuanya KDRT.

4. Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)

Dampak anak meliaht tindakan KDRT yang paling dahsyat adalah timbulnya gangguan stres pasca trauma pada anak-anak yang dibesarkan.

Meski terhindar dari kekerasan fisik, trauma KDRT cukup menyebabkan perubahan berbahaya pada otak anak yang sedang berkembang.

5. Pelecehan fisik

Dalam beberapa kasus, anak-anak yang tinggal dalam rumah tangga yang penuh kekerasan justru nantinya akan menjadi korban dari tindakan tersebut.

Hal itu terjadi akibat dari pasangan yang kasar dapat dengan mudah menjadi orang tua yang kasar dan mudah menyakiti anak-anak mereka.

Akibatnya mungkin ada tindakan yang juga menyakiti anak misalnya memukul atau menyerang anak dengan kata-kata buruk.

Tinggalkan Balasan