Jabarekspres.com – Aktor China Deng Lun di hukum karena penggelapan pajak. Ia di denda 106 juta yuan (atau setara sekitar Rp 237 miliar) menurut otoritas pajak Shanghai pada Selasa (15/03). Kasus Deng awalnya terbongkar melalui analisis big data perpajakan.
Aktor berusia 30 tahun, dengan lebih dari 40 juta pengikut di platform media sosial Tiongkok Sina Weibo, kemudian memposting pernyataan permintaan maaf atas perilakunya. “Saya telah merenungkan diri saya secara mendalam. Saya bersedia memikul semua tanggung jawab dan konsekuensinya,” Ujarnya.
Menurut pihak berwenang, Deng Lun membuat pernyataan palsu dan menghindari sekitar Rp 108 miliar pajak penghasilan pribadi dari 2019 hingga 2020. Dia juga kurang membayar pajak penghasilan pribadi sekitar Rp 31 miliar pada periode yang sama.
Laporan itu mengatakan Deng Lun secara aktif “bekerja sama dengan inspeksi” dan mengambil inisiatif untuk membayar kembali pajak sekitar Rp 101 miliar, sambil secara aktif melaporkan tindakan ilegal terkait pajak lainnya yang belum ditemukan.
Akhirnya, total sekitar Rp 237 miliar pajak, biaya keterlambatan dan denda pun di kenakan pada aktor tersebut. Akun pribadi aktor di Weibo dan platform video pendek Douyin. Bersama dengan akun media sosial studionya, kemudian di tangguhkan dan di buat tidak tersedia.
Bahkan, berita tersebut menjadi topik paling trending di Sina Weibo dalam waktu 30 menit setelah laporan tersebut di terbitkan, mengumpulkan 460 juta tampilan.
Menurut outlet berita hiburan Tiongkok, nama Deng juga telah di hapus dari drama yang ia bintangi di beberapa situs streaming. Termasuk Ashes Of Love, Because of You (2016) dan Sweet Dreams (2018).
Beberapa brand juga bergegas untuk menjatuhkannya. Perusahaan kosmetik L’Oreal dan merek peralatan rumah tangga Viomi Technologies termasuk di antara mereka yang mengakhiri kemitraan mereka dengan Deng.
Dia bukan selebriti penghindar pajak pertama di China. Pada Desember 2021, Viya, seleb streaming top China, di denda 1,34 miliar yuan. Aktris papan atas Fan Bingbing juga di denda sekitar 880 juta yuan pada Oktober 2018, setelah menghilang secara misterius dari pandangan publik selama tiga bulan.
