Siapa Sangka, Botol Plastik Bekas Pakai Bisa Jadi Kasur Berkualitas

BANDUNG– Upaya manusia di era modern saat ini untuk melebur limbah plastik terus berkembang.Jika selama ini Anda hanya tahu limbah plastik dapat didaur ulang menjadi barang rumah tangga biasa atau produk fashion, siapa sangka sekarang limbah plastik bisa menjadi kasur.

Ya, limbah plastik berupa botol plastik bekas pakai yang setiap harinya ada dapat diolah menjadi barang berdaya guna.

Kasur menjadi terobosan yang cukup unik dalam pengolahan daur ulangnya.

“Jadi, botol plastik bekas pakai yang didaur ulang kini bisa menjadi helaian benang yang halus menyerupai benang cotton alami yang disebut Recycle Polyester Yarn,” kata Richard R Pondaag selaku Brand Manager PT. Alga Jaya Raya dalam keterangan resminya, Jumat (25/2).

Recycle Polyester Yarn itu sendiri tercipta dari proses pendaur ulangan plastik yang tak jauh berbeda dari yang kita sudah tahu sebelumnya.

Jadi, dimulai dengan pengumpulan botol plastik bekas pakai di seluruh dunia, kemudian dicuci, dicincang, dan dilebur untuk membentuk kepingan.

Nah, dari kepingan itulah yang akhirnya diekstruksi dan menciptakan benang berkualitas tinggi dengan memberikan efek breathable yang baik.

Kain daur ulang yang diberi nama Everlife itu merupakan hasil kolaborasi dari 2 produsen, Lava Textile sebagai perusahaan kain dari Belgia dan Repreve sebagai brand penghasil benang serat daur ulang.

Dalam proses penciptaan matras kasur, Richard mengatakan bahwa untuk ukuran matras 180 x 200 memerlukan kurang lebih 47 botol plastik bekas pakai.

“Upaya ini diharapkan dapat perlahan menyelamatkan bumi tercinta dari pencemaran lingkungan dan limbah plastik,” kata Richard.

Menurut Richard, Dimulai dengan keresahan dan adanya data mengenai plastik penyumbang sampah terbesar hingga 1,3 miliar ton setiap tahunnya.

Alga meluncurkan satu dari sekian produk unggulan terbarunya yaitu Alga‘Graffiti’.

“Dengan bercorakan tulisan seperti Graffiti pada semua sisi matrasnya dan mengunakan kain daur ulang pada serat benang nya diharapkan Alga ‘Graffiti’ sebagai salah satu bentuk peduli terhadap lingkungan. Yang bertujuan untuk mengajak masyarakat luas pada umumnya dan generasi muda pada khususnya lebih peduli terhadap keadaan lingkungan sejak dini,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan