BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komsi I, menyoroti adanya 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua saat hendak melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.
Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin mengatakan pihaknya akan mendesak Pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan yang terjadi ditanah Papua tersebut terutama soal KKB di Papua.
Nurul juga mendorong kepada pihak TNI untuk segera merealisasikan strategi humanis melalui pembinaan teritorial dan komunikasi sosial yang digaungkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
“Kami tentu saja prihatin, karena kejadian ini berulang terus, jadi harus ada penyelesaian secara persuasif, harus ada strategi baru, waktu itu bapak Andika pernah mempresentasikan ke kami di Komisi I strategi, pendekatan untuk menciptakan perdamaian di Papua,” katanya saat ditemui di Hotel Preanger, Jl. Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (9/3).
Nurul menjelaskan, hal tersebut juga harus dilakukan pendekatan secara persuasif yang inovatif agar persoalan di Papua dapat diselesaikan dengan baik.
“Efektif dengan persuasif seperti Rusia dan Ukraina tetap akhirnya harus gencatan senjata dan berbicara di meja perdamaian, jadi komunikasi, harus ada upaya ke sana,” ucapnya.
Dia menegaskan, bahwa pemerintah harus berhati-hati dalam menghadapi persoalan-persoalan di Papua. Menurutnya, sikap represif bukanlah solusi dalam penyelesaian.
“Kalau saya tidak, kalau represif artinya pancingan mereka kena, tentu ada pro dan kontra dan kemudian maju ke mahkamah internasional, itu strategi yang kita cermati supaya tidak masuk dalam Jembatan batman,” pungkasnya. (mg4/ran)