Arwah yang Telah Meninggal Akan Datang Setiap Malam Jum’at? Ini Kata Buya Yahya

Jabarekspres.com – Pertanyaan ini berawal dari jamaahnya Buya Yahya yang merasa penasaran tentang apakah benar arwah keluarga yang telah meninggal akan datang setiap malam Jum’at.

Jamaah tersebut bercerita kepada Buya Yahya, kalau ada sebuah lagu yang liriknya menyebutkan jika pada malam Jum’at ahli kubur akan datang kerumah untuk meminta doa dan bacaan Al-Qur’an.

Lantas apakah benar arwah keluarga akan datang setiap malam jum’at? dilansir oleh Jabar Ekspres dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV pada Sabtu 26 Februari 2022, berikut ini penjelasannya.

Buya Yahya menegaskan, sebagai umat muslim tidak boleh mempercayai sesuatu yang dikatakan dalam sebuah lagu, dalam agama islam tidak pernah menerangkan bahwa arwah yang telah meninggal akan datang setiap malam Jum’at.

“Engga boleh, engga ada itu semuanya, itu adalah lagu yang tidak boleh diperdengarkan karena apa? bertentangan itu, tidak ada dalam agama orang malam Jum’at pulang kerumah minta doa, kemudian udah didoain nangis, mana itu engga ada cerita semacam itu,” ungkap Buya Yahya.

Dalam kesempatan yang sama, Buya Yahya mengingatkan untuk melaksanakan kewajiban seorang anak yaitu mendoakan orang tua yang telah tiada, sebab mereka sudah tenang di alam sana dan tidak mungkin jalan-jalan ke rumah.

Oleh karena itu, kita jangan sampai mempercayai sesuatu yang dikatakan dalam lirik lagu, karena itu diciptakan dari sebuah khayalan manusia.

“Yang ada adalah kewajiban bagi kita sebagai seorang anak untuk mendoakan orang tua, ngapain jalan-jalan ke rumahmu, jadi itu adalah itu biasanya dikarang oleh penghayal, lagu-lagu itu adalah penghayal, dan mungkin tidak bisa disalahkan yang ngarang lagu, karena mungkin bukan ustad,” sambungnya.

Buya Yahya memberikan pesan kepada seluruh umat muslim, untuk menghindari keyakinan-keyakinan yang salah di masyarakat.

“Ini engga boleh yang seperti itu, ada keyakinan-keyakinan yang salah di masyarakat, itu sebetulnya dari mulut ke mulut, bukan diambil dari mulut para ulama, bukan diambil dari buku-buku terpercaya, itu hanya hayalan-hayalan pendongeng, kemudian diambil seseorang,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan