Jabarekspres.com – Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang apakah bunuh diri termasuk pada takdir manusia?
Tingkat bunuh diri di Indonesia mencapai 2,4 per 100 ribu penduduk. Artinya, terdapat 2 orang yang melakukan bunuh diri dari setiap 100 ribu penduduk di Indonesia. Rasio ini cenderung stabil sejak 2014 hingga 2019.
Lalu, penyebab orang melakukan bunuh diri bisa dilandasi oleh beberapa faktor diantaranya, masalah ekonomi dan sosial.
Bunuh diri selalu menjadi jalan terakhir, apabila semua masalah tersebut sulit untuk dihadapi.
Apakah mati bunuh diri termasuk takdir manusia? Dilansir oleh Jabar Ekspres dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV pada Sabtu 26 Februari 2022, berikut penjelasan dari Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, bunuh diri termasuk dalam takdir manusia yang sudah ditentukan oleh Allah, tapi dengan sebab kematiannya yang berbeda.
“Bunuh diri adalah takdir Allah? Iya dong, engga ada belum waktunya mati lalu mati, itu namanya sebabnya yang berbeda, apakah dibunuh orang atau bunuh sendiri tetep namanya mati sesuai dengan ajalnya,” kata Buya Yahya.
Lantas mengapa mati bunuh diri bisa disebut takdir? Buya Yahya menjelaskan, apabila orang tersebut belum waktunya meninggal, maka dengan cara apapun tidak akan merenggut nyawanya.
“Begitu sebaliknya kalau belum waktunya mati, pengen mati, engga bisa mati, karena belum waktunya,” sambungnya.
Jadi, mati bunuh diri termasuk dari ketetapan Allah, karena Allah lebih mengetahui apapun yang terjadi di dunia ini.
“Semua sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan qadha qadar Allah, pengetahuan Allah tentang apa yang terjadi saat itu,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Buya Yahya mengingatkan agar menghindari perbuatan tersebut, karena tempat untuk orang yang melakukan bunuh diri adalah neraka.
“Engga boleh bunuh diri, bunuh diri adalah dosa besar, dan bisa jadi itu adalah dosanya orang yang sudah tidak ada iman, maka selamanya di neraka bisa-bisa, naudzubillah,” tambahnya.
