BANDUNG – Harga cabai rawit, cabai keriting, hingga bawang makin melonjak setiap harinya. Terhitung sejak beberapa minggu ke belakang, kenaikan tersebut merangkak dengan signifikan.
“Cabai dan cengek merah dari Rp15 ribu, sekarang sentuh Rp 60 ribuan per kilo,” ujar seorang pedagang cabai dan bawang, Upi Uni, 45, kepada wartawan Jabar Ekspres, Senin (7/3).
Sementara itu, lanjutnya, harga cabai keriting yang semula Rp 15 ribu, saat ini mencapai Rp 40 ribu dan Rp 45 ribuan untuk cabai keriting yang baik kualitasnya.
“Masalahnya di mana mah gatau. Kami mah cuma pembeli, pembeli yang sekedar beli, takut, repot. Gak ada niatan nanya-nanya,” ujarnya.
Tak hanya harga cabai yang naik, dia mengungkapkan, harga bawang merah pun ikut ‘nendang’. “Sekarang jadi Rp 30 ribuan per kilo, kalau harga normal ada di kisaran Rp 15-20 ribuan. Susah juga barangnya,” tambahnya.
Apalagi, sambung Upi, bawang berebes saja untuk saat ini sudah menyentuh Rp 20-25 ribuan. Padahal bawang yang sama dengan kualitas rendah tersebut, dalam situasi normal, hanya berkisar Rp 5.000.
“Sedangkan kalau kering alias (kualitas) bawangnya bagus, bisa sentuh Rp 18.000 disaat situasi normal,” katanya.
Upi yang sekaligus memproduksi aneka macam bumbu ini pun mengaku, harga jualannya mesti turut dinaikkan.
“Bumbu segala, bumbu rendang, gule, seblak, yang ada semua. Harganya juga ikut naik. Awalnya per kilo Rp 20 ribu, sekarang jadi Rp 32 ribu. Kalau naik lagi, ya, dinaikin lagi,” imbuhnya.
Kendati demikian, dia tak sampai hati apabila menaikkan dengan cukup tinggi.
“Apalagi kalau lebaran mah. Kadang kasian juga. Melihat situasi sekarang kan lagi repot. Kita mah yang beli barang ginian kan pedagang kaki lima.”
Upi menambahkan, omsetnya pun hilang sampai 50 persen, imbas kenaikan harga cabe dan bawang, ditambah dengan pandemi Covid-19.
“Omset turun sampai separoh atuh dari hari-hari sebelumnya, sekarang mah udah ada buat makan aja alhamdulillah. Mau gimana lagi, semuanya juga kayak gitu. Semua repot,” pungkasnya. (zar)