BANDUNG – Sebanyak 83 jamaah umrah dari berbagai Kota dan Kabupaten di Indonesia berencana akan diberangkatkan pada Minggu (20/3) nanti.
Keberangkatan pertama yang dilakukan oleh Mabruk Tour pada masa Pandemi ini, nantinya para jamaah akan berada di Negara Arab Saudi selama 15 hari untuk menjalani ibadah umrah.
Direktur Utama Mabruk Tour, Yadi Supriyadi mengatakan para jamaah harus melalui beberapa persyaratan perjalanan umrah, yaitu harus menjalani karantina terlebih dahulu.
Mengingat, hingga saat ini Pandemi Covid-19 masih melanda di negara-negara di seluruh dunia, terutama Arab Saudi.
“Jadi protokol kesehatan (Prokes) harus tetap dilakukan, jadi nanti jamaah juga akan melakukan karantina terlebih dahulu,” katanya di sela-sela kegiatan manasik umrah yang dilaksanakan oleh Mabruk tour, di West Point Hotel, Jl. LMU Nurtanio, Kota Bandung, Minggu (6/3).
“Seperti Madinah (Arab Saudi) selama 3 hari dan pada saat pulang juga selama 3 hari (karantina). Jadi total selama 15 hari,” sambungnya.
Yadi menambahkan, selain akan melakukan karantina, para jamaah juga hingga saat ini telah menyiapkan beberapa dokumen perjalanan termasuk vaksin dosis ketiga bagi yang sudah memiliki tiket, dan Swab PCR.
“Yang jelas kami akan penuh ekstra melayani tamu-tamu Allah yang mana dari seperti karantina dan segala macam itu kita akan layani secara maksimal,” ujarnya.
“Karena hampir-hampir tidak berangkat ya, karena Pemerintah juga sempat mau tutup lagi keberangkatan (jamaah umrah) karena ada varian baru ini (Omicron),” tambahnya.
Dia menuturkan, dengan adanya aturan ibadah umrah dari Pemerintah pada masa pandemi ini dinilai sangat rumit.
Akan tetapi, Yudi meyakinkan bahwa dengan menerapkan pengetatan Prokes pada saat menjalankan ibadah umrah, jamaah akan terjamin keamanannya.
“Pastinya agak rumit ya, seperti harus melakukan PCR, karantina atau dan lainnya, tapi dengan melakukan protokol kesehatan, kita akan layani jamaah dengan semaksimal mungkin, dan terjamin keamanannya,” pungkasnya. (mg4/ran)
