SERANG– Cuaca Ekstrim masih juga membuat beberapa wilayah di Indonesia mengalami banjir, salah satunya di Kota Serang. Bahkan Banjir ini mengakibatkan dua orang meninggal, dua dilaporkan menghilang dan ribuan lainnya juga terdampak.
Data tersebut didapat dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),yang melaporkan mengenai kondisi korban banjir di Kota Serang, Provinsi Banten, Rabu.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/3), mengatakan, ada ribuan warga yang terdampak banjir yang masih bertahan didalam rumahnya.
“Selain itu, 2.413 KK yang tinggal di rumah masih terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 50-200 sentimeter,” ujar Abdul.
Dia juga menambahkan, menurut perkembangan kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, pihaknya mencatat wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan, dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.
Selanjutnya, Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen, Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan, Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari, dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.
“Berdasarkan pantauan tim BPBD Kota Serang, kondisi banjir saat ini masih bertahan, namun TMA di Kelurahan Lontar Baru dan Kelurahan Serang sudah mulai surut,” kata Abdul.
Abdul mengatakan sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir, tim BPBD Kota Serang bersama lintas instansi terkait dan relawan terus melakukan langkah-langkah yang berorientasi pada penyelamatan, evakuasi warga dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Sementara itu, kebutuhan dasar yang mendesak, antara lain makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak-anak yang masih layak pakai, selimut, obat-obatan/P3K, perlengkapan mandi, popok bayi dan pembalut wanita. (ant/rit)