JAKARTA – Sebanyak 13 warga negara Indonesia (WNI) masih terjebak di Ukraina. Evakuasi dinilai sulit dilakukan lantaran masih adanya pertempuran darat antara tentara Rusia dan Ukraina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan, hingga kemarin 99 WNI berhasil dievakuasi keluar dari Ukraina. Mereka kini berada di Polandia dan Rumania. Proses evakuasi dilakukan secara bertahap. Pertama, pada Sabtu (26/2) pukul 06.00, tim evakuasi bergerak dari Tulcea, perbatasan Rumania-Moldova, menuju Odessa, Ukraina.
Dari sana, mereka membawa 25 WNI yang terdiri atas perempuan dan 1 anak-anak. Mereka harus menempuh perjalanan sekitar 35 jam dengan menggunakan bus untuk sampai kembali di Bukares, Rumania.
Tim juga harus melewati lima kali pemeriksaan dan checkpoint di wilayah Ukraina. Selain itu, mereka harus sabar mengantre di perbatasan. Panjang antrean mobil lebih dari 10 km. ”Di waktu normal kita mendapat informasi, lama perjalanan tidak lebih dari 10 jam,” jelas Retno dalam press briefing kemarin (1/3). Setelah tiba di Rumania, seorang WNI terdeteksi positif Covid-19. Saat ini yang bersangkutan sudah mendapatkan penanganan.
Operasi penyelamatan kedua dilakukan pada Minggu (27/2). Giliran tim KBRI Warsawa, Polandia, berangkat menuju Lviv, Ukraina. Tim menjemput 6 WNI yang terdiri atas 2 perempuan dewasa, 3 anak-anak, dan 1 bayi serta 1 WNA (suami WNI). Mereka dievakuasi melalui jalur darat menuju Rzeszow, Polandia. Sebagaimana jalur perbatasan Rumania, kata Retno, jalur itu pun mengalami antrean yang sangat panjang. Bahkan, mencapai 30 km, khususnya di daerah perbatasan.
Tim KBRI Warsawa lainnya juga bergerak ke Mc D Ternopil, Lviv, Ukraina. Mereka mengevakuasi 4 WNI (2 pria dan 2 anak) dan 2 WNA (spouse WNI) menuju Polandia dengan jarak tempuh 150 km.
Evakuasi terbesar dilakukan pada Senin (28/2). Sebanyak 59 WNI dan 1 WNA dikeluarkan dari Kiev menuju Rumania melalui Moldova.
Sayangnya, masih ada 13 WNI yang belum bisa dievakuasi. Mereka tersebar di dua wilayah. Empat orang berada di Kharkiv dan sembilan orang di Chernihiv. Keduanya berada di sebelah utara Ukraina. ”Mereka belum dapat dievakuasi mengingat pertempuran darat masih terus terjadi,” tutur Menlu. (jawapos-red)