Harga Acuan LPG Naik, Pemerintah Diminta Lakukan Penyesuaian Harga

Menurut Mamit, penyesuaian harga ini bisa menjadi peluang bagi PLN terkait dengan program kompor induksi yang saat ini sedang gencar disosialisasikan. Ada ruang kosong yang bisa di isi oleh kompor induksi PLN.

“Saya kira peluang terjadinya migrasi di pengguna LPG NPSO ke kompor induksi jika ada penyesuaian harga sangat memungkinkan. Hal akan membantu PLN dalam mendorong terjadinya peningkatan konsumsi listrik rumah tangga di tengah masih oversuplainya listrik untuk wilayah Jawa dan Sumatera” jelasnya.

Mamit juga mewanti-wanti, di tengah konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina saat ini, akan mendorong kenaikan harga komoditas di pasar global seperti harga minyak dunia maupun harga acuan LPG CP Aramco dalam waktu dekat ini.

Hal ini pastinya perlu diantisipasi untuk semua stakeholder dalam mengambil tindakan yang dianggap perlu.

Terkait dengan besaran kenaikan harga, Mamit meminta kepada Pertamina untuk tidak terlalu tinggi dan tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat.

“Saya kira kenaikan di Rp 2.000 per kilogram masih bisa diterima oleh para pengguna LPG non subsidi, apalagi pengguna LPG non subsidi adalah masyarakat golongan menengah ke atas. Jadi tidak masalah dan tidak perlu ada gejolak terkait kenaikan harga tersebut,” pungkasnya.

Diketahui, harga acuan LPG yaitu CP Aramco terus mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan harga rata-rata sepanjang tahun 2021 yaitu USD 637/MT, berbanding dengan USD 775/MT pada bulan Februari 2022 ini. (fin/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan