BEKASI – Setelah membuka alun alun Pangbagea di Kabupaten Pangandaran, Gubernur Ridwan Kamil resmikan Alun alun Kota Bekasi pada Senin (21/2). Alun-alun Kota Bekasi yang terletak dijalan Veteran tersebut dibangun dengan anggaran Rp 20 miliar.
Ridwan Kamil menilai, pembangunan Alun-alun di Kota Bekasi ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdapro Jabar) kepada warga Kota Bekasi.
Dia menilai, keberadaan alun-alun dipusat Kota sudah merupakan ciri khas bahwa disitu ada pusat pemerintaha daerah.
‘’Alun-alun memiliki fungsi sangat banyak. Selain untuk berkumpul masyarakat, dampak positifnya alun-alun dapat meningkatkan perekonomian warga,’’kata Ridwan Kamil dalam sambutannya, Senin, (21/2).
Ciri dari suatu masyarakat Bahagia adalah terdapat alun-alun dengan penataan yang baik. Untuk itu, keberadaan Alun Alun Kota Bekasi diharapkan menjadi ikon untuk Kota Bekasi itu sendiri.
Ridwan Kamil berharap, warga Kota Bekasi dapat menikmati ruang publik sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktivitas.
Keberadaa alun-alun Kota Bekasi harus memiliki manfaat untuk masyarakat. Terlebih warga Kota Bekasi kebanyakan adalah pekerja yang berasal dari berbagai daerah di Jabar.
Menurutnya, di tengah kepadataan penduduk kota terkadang membutuhkan suasana baru untuk sekedar santai dari segala rutinitas.
“Nah point pembangunan Alun-alun ini agar semua warga kota bisa bahagia. Dan kebahagiaan itu harus dianggarkan agar tercipta baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” imbuh dia.
Mantan Wali Kota Bandung ini berharap, pembangunan Alun alun Kota Bekasi diharapkan memberikan kenyamanan dan meningkatkan kreativitas.
Dengan begitu, warga Kota Bekasi akan selalu rindu untuk saling berkumpul di ruang public seperti keberadaan alun-alun ini.
“Kalau warganya rindu Alun-alun untuk kumpul, rindu pedesterian maka saya pastikan peradaaban Kota Bekasi tinggi. Eropa mah lewat,” tukas dia.
Alun-alun Kota Bekasi sengaja didesain untuk menunjang aktivitas warga, seperti berolahraga, berdiskusi, atau sekedar ingin bersantai.
Bagi yang suka jajan makanan tradisonal di sekitaran alun-alun terdapat fasilitas food court. Namun harus tetap sesuai zona agar tertib.
“Itu (ruang jananan,red) tinggal diatur zonasinya sama Pak Wali Kota. Tapi titip harus ada satpol PP agar sampah tidak berserakan dan Alun-alun ini harus dirawat bersama,” ungkapnya. (yud)