Pedagang Tahu Tempe di Pasar Tradisional Berencana Akan Naikan Harga

BANDUNG – Kenaikan harga kacang kedelai, berdampak pada produksi tahu dan tempe. Salah satu pedagang tahu dan tempe di Pasar Kosambi Bandung, Eneng, 34, terpaksa harus menaikan harga dagangannya.

“Untuk ukuran tahu yang kecil itu saya jual Rp 1.000 dan kalau yang besar Rp 1.500 per bijinya. Tapi kalau untuk tempe itu harganya masih Rp 10.000 per potong tapi ukurannya jadi kecil,” ucapnya saat ditemui di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (18/2).

Pedagang tahu dan tempe ini menyebutkan, sebelum adanya kenaikan kacang kedelai, tahu dijual dikisaran Rp 900 per satu bijinya.

“Kalau dulu sebelum naik, harga tahu dari produsennya Rp 800 per biji, saya jual Rp 900. Nah sekarang jadi Rp 900 dari produsen saya jual jadi Rp 1.000 untuk ukuran yang kecil. Jadi kita cuma ambil untung Rp 100,” katanya

Sementara itu, ketika ditanya akan ada kenaikan harga jual kembali atau tidak, Eneng berujar masih menunggu hasil keputusan para pedagang tahu dan tempe yang lainnya.

“Kita masih tunggu keputusan dari yang lainnya. Katanya mau ada demo, jadi nanti kalau misalnya ada kenaikan harga kita ngikut saja, tapi kalau misalnya tidak naik, paling ukuran di per kecil (untuk tahu dan tempe),” ujarnya.

Dia menuturkan akan ada para pedagang tahu tempe di pasar Kosambi akan melakukan mogok jualan sebagai bentuk protes terkait kenaikan harga kacang kedelai.

“Ya mau gak mau (mogok jualan, red), soalnya lingkungan tempat tinggal juga lingkungan produsen tahu tempe. Jadi kalau misalnya kita produksi atau jualan sendiri takut kena sweeping nanti malah kena imbasnya makin rugi,” tuturnya.

Guna menyikapi adanya kenaikan harga kacang kedelai ini, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan pihaknya melalui Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung berencana akan memberikan surat kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menindak lanjuti kenaikan tersebut.

“Memang harga internasional nya juga sedang naik. Nah mudah-mudahan dalam waktu dekat saya minta Dinas terkait untuk membuat surat ke Kementerian, mudah-mudahan kita bisa ada perlakuan khusus apakah itu subsidi seperti minyak goreng sehingga ujungnya harga itu tetep bisa harga seperti yang kemarin di Rp 9.500,” ucapnya usai meninjau pabrik Tahu di Jl. Terusan Pasirkoja, Kota Bandung, Rabu (16/2) kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan