Wakil Bupati Sumedang Imbau Pengembang Perumahan Perhatikan Ini

SUMEDANG – Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan menegaskan kepada para pengembang perumahan khususnya yang berada di Kabupaten supaya memperhatikan dampak lingkungan dan masyarakat jika sedang mengerjakan proyek.

“Kepada para pengembang atau developer di Kabupaten Sumedang, jangan terlalu mengedepankan keuntungan,” kata Wakil Bupati Sumedang di Desa Tegalmanggung, Cimanggung, Kamis (17/2).

Pembangunan perumahan perlu memperhatikan kontur tanah, lokasi hingga Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal itu bertujuan supaya warga merasa aman dan nyaman sekaligus agar tidak terjadi musibah bencana alam.

Menurutnya, para pengembang tidak boleh mengabaikan mitigasi bencana alias perlu berupaya melakukan antisipasi guna mengurangi risiko musibah.

Tak hanya itu, Erwan juga memaparkan, dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di daerah yang terbilang rawan bencana bisa cukup besar potensinya jika mengabaikan aturan perizinan dampak lingkungan.

“Harus betul-betul di mitigasi (bencana) dulu, kerawanan bencananya seperti apa, tujuannya supaya aman,” ujar Erwan.

“Semua persyaratan harus betul-betul diikuti UKL-UPL (Upaya Pengelelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan) itu harus betul-betul dilakukan,” tambahnya.

Diketahui, perizinan pembangunan mengenai lingkungan seperti AMDAL, UKL-UPL harus dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan perubahan lingkungan sebelum pembangunan dikerjakan.

Pembangunan yang mengabaikan AMDAL serta pengurusan izin lingkungan bisa sangat merugikan banyak masyarakat di kemudian hari. Adapun jika lokasi pembangunan terbilang luas area lahannya, perlu diperhatikan mengenai dampak lingkungannya.

“Kalau luas, harus betul-betul AMDAL itu juga benar-benar layak untuk dihuni,” ucap Erwan.

Erwan menuturkan, para pengembang yang akan melakukan pembangunan di wilayah Kabupaten Sumedang supaya tidak memaksakan proyek di daerah yang dinilai rawan bencana.

“Jangan sampai membangun perumahan di kawasan rawan bencana. Tingkat kemiringan harus betul-betul diperhatikan, karena yang paling utama itu keamanan dan kenyamanan,” tutup Erwan. (mg5/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan