JAKARTA – Candu akan smartphone merupakan kebiasaan buruk yang tak bisa lepas dari media sosial (medsos) atau bermain game. Anak-anak juga termasuk yang paling susah untuk bisa dipisahkan dari smartphone saat ini.
Berdasarkan riset dari McGill University di Kanada, terungkap beberapa negara dengan tingkat candu smartphone yang tinggi. Dikutip dari DailyMail, Kamis (16/2), Tiongkok menjadi negara nomor satu di mana masyarakatnya sangat susah lepas dari HP.
Tiongkok disimpulkan sebagai negara yang penduduknya paling kecanduan smartphone dengan skor 36 dari 60. Berturut-turut setelah Tiongkok di ranking lima besar adalah Arab Saudi, Malaysia, Brazil, dan Korea Selatan.
Riset itu dilakukan dalam rentang waktu 2014 sampai 2020 atau sekitar 6 tahun. Sebanyak 34 ribu partisipan terlibat dari 24 negara. Namun sayangnya, Indonesia tidak termasuk di negara yang diteliti kali ini.
“Kami melakukan analisis meta terhadap penggunaan smartphone yang problematis, fokusnya adalah pada para kaum dewasa muda,” kata tim periset yang mempublikasikan penelitiannya di jurnal Computers in Human Behavior.
Menyusul lima besar, negara yang penduduknya paling sulit lepas dari smartphone adalah Iran, Kanada, Turki, Mesir, dan Nepal. Berlanjut ke posisi 11 dan seterusnya ada Italia, Inggris, Australia, Israel, Serbia, dan Jepang.
Studi ini didasarkan pada metode Smartphone Addiction Scale (SAS) yang paling luas digunakan untuk mengukur tingkat adiksi pada smartphone. Adapun partisipannya berusia antara 15 sampai 35 tahun, dengan rata-rata usia adalah 28,8 tahun dari 24 negara yang terpilih.
“Pemakaian smartphone yang problematis meningkat di seluruh dunia antara tahun 2014 dan 2020, dan kami memperkirakan bahwa tren ini akan terus berlanjut,” pungkas para peneliti. (jawapos/ran)