Airlangga Hartarto: UMKM dan Kalangan Ibu Rumah Tangga Akan Jadi Prioritas Pemberian KUR

JAKARTA – Menteri Koordinaror Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan,  Pada tahun ini keberadaan Usaka Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah jadi prioritas untuk diberikan modal usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Hal ini dilakukan sebagai upaya agar program pemulihan ekonomi nasional (PEN) berjalan lebih cepat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

‘’Bantuan untuk Perlindungan Sosial juga masih tetap akan dilanjutkan dan sudah dimulai pada awal tahun ini,’’kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat, (11/2).

Pemerintah juga sangat memahami kondisi usaha yang terkena dampak Pandemi Covid-19. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit bagi para debitur.

Airlangga Hartarto menuturkan, untuk memperluas akses pembiayaan UMKM,  pemerintah bersama BUMN Bank BRI akan membentuk perusahaan holding yang bertugas memberikan kredit bagi UMKM.

Bahkan, lanjutnya, porsi pemberian kredit akan ditingkatkan bertahap dari 20 persen menjadi sebesar 30 persen.

Pemerintah melalui Bank BRI juga akan membentuk Holding BUMN akan memberikan pembiayaan Ultra Mikro (Umi)

‘’Umi ditargetkan akan menyalurkan kredit kepada 29 pelaku usaha skala kecil sampai 2024 nanti,’’katannya.

Selain subsidi bunga KUR sebesar 3%. untuk total plafon kredit yang sudah dialokasikan adalah sebesar Rp373,17 triliun atau meningkat 30% dari tahun lalu.

Skema KUR Super Mikro yang diutamakan untuk Ibu Rumah Tangga dan Pekerja terkena PHK dengan sinergitas bersama program Kartu Prakerja.

Sedangkan untuk kalangan Petani dan Nelayan, pemerintah juga memberikan perhatian dengan memberikan kebijakan KUR khusus beserta dengan relaksasinya.

Airlangga Hartarto menuturkan, untuk penyaluran KUR sampai dengan 7 Februari 2022 ini telah terealisasi sebesar Rp25,94 triliun atau 6,95% dari target penyaluran sebesar Rp373,17 triliun.

‘’Jumlah tersebut baru diberikan kepada 650 ribu debitur. Artinya bagi masyarakat yang ingin mengajukan KUR masih tersedia,’’ujarnya.

Sementara itu, tingkat NPL KUR sejauh ini masih terjaga yaitu pada level 0,98% dengan total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp382 triliun.

‘’Melalui sinergi Pemerintah dan BUMN akan terus memberikan perhatian kepada pelaku UMKM dengan harapan dapat memulihkan perekonomian nasional,’’pungkas Menko Airlangga Hartarto (red).

Airlangga Hartarto, UMKM, KUR, Kredit Usaha Rakyat, Pinjaman KUR, Syarat KUR, Ibu Rumah Tangga, Program Kartu Prakerja, Kredit Super Mikro

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan