DEPOK – Sebanyak dua kelurahan di Kecamatan Beji Kota Depok masih belum bebas dari ODF atau Open Defecation Free.
Hal itu diutarakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana saat membahas infrastruktur di Beji untuk satu tahun ke depan.
“Dari total enam kelurahan, masih tersisa dua yang belum bebas Open Defecation Free atau ODF. Maka itu, targetnya pada tahun 2022-2023 ini seluruh kelurahan di Kecamatan Beji sudah ODF,” kata Dadang.
Dadang leib lanjut menilai, terkait pembangunan infrastruktur di Beji, arahnya tetap disesuaikan dengan fokus pembangunan Kota Depok, yakni lebih pada peningkatan infrastruktur dan pemulihan ekonomi.
“Salah satu arah pembangunan Kota Depok ialah peningkatan infratruktur perkotaan dan pemulihan ekonomi daerah. Terdapat dua kata kunci, yaitu infrastruktur dan ekonomi,” jelasnya.
Menurutnya, khusus untuk pembangunan infrastruktur selain ODF, juga berupa infrastruktur drainase, jalan, jembatan, termasuk juga infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
“Seemntara, untuk pemulihan ekonomi daerah, ini bergantung pada usulan masyarakat pada forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2023 berdasarkan potensi yang ada di masing-masing wilayah,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar dalam perumusan dan identifikasi kebutuhan pada Musrenbang melibatkan unsur hepta helix atau tujuh aktor pembangunan.
“Hal itu karena saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah meningkatkan sinergi dengan stakeholder lain dalam hal ini dari penta helix menjadi hepta helix,” bebernya.
Adapun unsur hepta helix yang dimaksud meliputi pemerintah, komunitas lokal, lembaga swadaya masyarakat, pengamat, akademisi, bisnis, dan media.
Ia berharap, semua proyeksi pembangunan di Kecamatan Beji dapat berjalan sesuai rencana sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat. (mg2)