SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung akan mengikuti aturan dari pemerintah pusat mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Hal tersebut dikatakan Bupati Bandung Dadang Supriatna pada Rabu (9/2).
“Yang menjadi perhatian saat PPKM level 3 adalah vaksinasi harus segera dilaksanakan, kemudian bagi lansia yang memiliki komorbid diminta untuk tidak keluar rumah dulu, dan yang terakhir adalah harus selalu memakai masker,” ungkap Dadang saat di konfirmasi.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu surat edaran dari Mendagri. Selanjutnya, akan langsung dibuatkan surat edaran dari Bupati Bandung yang berlaku juga buat hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Bandung.
Dalam PPKM level 3 ini, kata Dadang, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih berlangsung dengan kapasitas 50 persen dan siswa wajib divaksin. Alasannya, menurut Dadang, varian Omricon ini tidak terlalu berbahaya tapi cepat penularannya.
“Omicron ini penyebarannya cepat, beda dengan Delta. Omicron tidak terlalu berbahaya tapi cepat menularnya. Antisipasi hal itu, kita harus melakukan tracing, kita juga akan melihat penyebaran Omicron di Kabupaten Bandung, kalau sudah kelihatan, kita sampling saja dari beberapa sekolah. Misalkan dari jumlah 1.000 hanya ada 10 atau sama sekali tidak ada, ini yang akan menjadi indikator kita kembali ke level 2 atau level 1,” papar Dadang.
Dadang juga mengaku sempat terjadi kekurangan vaksin Covid-19 di Kabupaten Bandung, dimana hanya tinggal 4.600 dosis. Sehingga, dirinya langsung berkoordinasi dengan Menkomarves agar segera memenuhi stok vaksin di Kabupaten Bandung.
“Saat ini kalau berdasarkan hitungan Paskes sekitar 82 persen, kalau NIK 94 persen,” ucap Dadang.
Sementara itu, Ditengah PPKM level 3, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung akan melakukan tes Covid-19 yang menyasar tenaga kesehatan (nakes) karena merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Di Kabupaten Bandung sendiri, tingkat pengetesan Covid-19 dalam kategori sedang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana mengatakan agar tenaga kesehatan lebih aman dan mencegah terjadinya keterpaparan yang lainnya, maka untuk sekarang ini kegiatan tes Covid-19 akan menyasar tenaga kesehatan. Selain itu, juga dilakukan testing dan tracing terhadap kontak erat dari kasus aktif.