JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan Hari Pers Nasional yang ditayangkan di laman YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/3) mengakui bahwa dalam dua tahun terakhir industri pers nasional mengalami tekanan yang luar biasa berat akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, tekanan juga terjadi akibat disrupsi digital, belum lagi tekanan dari berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga menyampaikan Selamat Hari Pers kepada seluruh insan pers Indonesia.
Menurut Jokowi, meskipun dalam pandemi Covid-19, namun insan pers nasional tetap bekerja terus menyampaikan informasi.
“Menyampaikan informasi untuk meningkatkan literasi membangun optimisme dan membangun harapan sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi dampak pandemi Covid-19,” ujar Jokowi.
Jokowi berujar, perubahan drastis landscape persaingan media menghadirkan berbagai persaingan yang pelik antar media massa, misalnya hanya mengejar viewers dari pembaca.
“Munculnya sumber-sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar cuman klik atau views, membanjirinya konten-konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan,” katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berujar dengan penuh tekanan tersebut, media-media mainstream, media arus utama harus secepatnya bertransformasi.
Harus semakin inovatif meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat.
“Membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada,” ungkapnya.
Jokowi berharap, pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa. Menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi di tengah perubahan.
“Mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus inegritas kita,” tuturnya.
Jokowi menyebut, pers Indonesia adalah lokomotif kemajuan bangsa. Sehingga menurut Jokowi pers sangat berperan penting untuk mewujudkan kemajuan Indonesia.
“Pers menjadi inspirasi lompatan-lompatan kemajuan, menjadi simpul perubahan di semua sektor kehidupan masuarakat, serta menjadikan masyarakat, bangsa dan negara percaya diri untuk mewujudkan Indonesia maju,” pungkasnya. (jp/rit)