Begini Tanggapan Menkes Soal Polemik Hasil Tes PCR yang Tak Akurat

JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merespon terkait polemik adanya hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dinilai tidak akurat.

Menkes Budi mengatakan tak ada tes PCR yang hasilnya 100 persen sempurna. Hal tersebut dikarenakan dari sensitivitas dan spesifikasinya.

“Tidak ada tes PCR yang 100 persen sempurna, karena dari sensitivitas maupun spesifikasinya kisaran nya antara 95-99 persen. Jadi, kalau tes kita kemarin sampai 500 ribu, sehari ada 5.000 yang bisa missed,” kata Menkes dalam keterangan secara virtual, Senin (7/2).

Oleh karena itu, dia menyarankan, berkaitan dengan kedatangan orang dari luar negeri yang sering kali ramai. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengizinkan untuk melakukan tes pembanding.

“Kalau ada dites positif boleh dilakukan tes lagi, sebagai pembanding, sekaligus dua di laboratorium yang berbeda dan sudah diakreditasi oleh Kemenkes. Sehingga kalau keluar dua hasilnya, langsung bisa kita lihat,” sarannya.

Lebih lanjut, Budi Gunadi menjelaskan tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Bali memiliki kasus Covid-19 dengan varian Omicron sudah melebihi kasus Delta.

“Kami konfirmasi bahwa sekarang sudah ada tiga provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang delta lalu yaitu pertama DKI Jakarta jumlah kasusnya sudah 15.800 padahal puncak DKI sebelumnya 14.600,” ungkap Menkes Budi.

Kedua, Provinsi Banten jumlah kasusnya 14.800 padahal gelombang Delta 2021.

“Paling tinggi 13.900 dan ketiga provinsi Bali jumlah kasusnya sempat menyentuh 2.000 sedangkan tertinggi gelombang delta saat itu 1.900 kasus,” tambahnya. (antara/jpnn/ran)

Tinggalkan Balasan