DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) rencananya akan membangun simpul transportasi di kawasan Stasiun Pondok Rajeg.
Hal itu diungkapkan Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana usai menindaklanjuti usulan reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI).
“Rencananya di Stasiun Pondok Rajeg akan dikembangkan simpul transportasi dalam rangka merealisasikan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2021-2026 dalam hal konektivitas transportasi,” kata Dadang, Kamis (3/2).
Menurutnya, rencana tersebut tidak terlepas dari respon positif Kemenhub atas usulan reaktivasi Stasiun tersebut.
“Kemenhub merespon baik usulan Kota Depok untuk melakukan reaktivasi terhadap Stasiun Pondok Rajeg. Rencananya, reaktivasi dimulai pada tahun ini,” ungkap dia.
Dadang mengatakan karena hal tersebut mendapat tanggapan positif pemerintah pusat, maka proses reaktivasi Stasiun tersebut akan mulai tahun 2022 dan 2023.
Dirinya menilai, dengan dilakukannya reaktivasi tersebut akan banyak manfaat yang akan dihasilkan dari kebijakan tersebut.
“Salah satu manfaat yang bakal didapat ialah pengembangan pusat pertumbuhan baru agar tidak terpusat di kawasan Jalan Margonda Raya,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, di samping banyak fungsi lainnya, reaktivasi Stasiun tersebut juga akan berfungsi untuk mengurai pergerakan orang.
Hal tersebut utamanya mengurai mobilitas pengguna transportasi yang pergi dan datang dari DKI Jakarta menggunakan moda transportasi Commuter Line.
Pihaknya berharap usulan pengaktifan kembali ini dilakukan agar layanan transportasi publik menjadi lebih nyaman.
“Terutama saat ini stasiun tersebut hanya dilewati oleh kereta dari Stasiun Citayam ke Stasiun Nambo,” pungkas Dadang. (mg2/ran)