BANDUNG – Program minyak goreng murah di Pasar Tradisional akan ditetapkan pada Kamis (27/1) besok. Program tersebut nantinya akan menjual minyak goreng di pasar se harga Rp14.000 per liternya.
Dari pantauan Jabar ekspres di Pasar Kosambi Kota Bandung, Para pedagang Minyak goreng hingga saat ini masih menjual Rp20.000 per liternya.
Menanggapi program tersebut, menurut salah satu pedagang minyak goreng, Yana, 31, mengaku siap untuk menjual seharga Rp14.000 per liternya. Namun ia menegaskan, Pemerintah Kota Bandung harus memberikan kompensasi untuk mengganti modal mereka yang sebelumnya masih membeli dengan harga tinggi.
“Kalau misalnya ada kompensasi penggantian untuk stok ya tidak apa-apa (turun harga), kita seneng seneng aja. Tapi kalau misalnya gak ada kompensasi atau penggantian kita kan rugi juga,” ucapnya saat ditemui di Pasar Tradisional Kosambi, Rabu (26/1).
Bahkan, ia juga mengatakan bahwa beberapa langganannya seringkali mengira harga minyak goreng di kios miliknya sudah turun menjadi Rp14.000.
“Pembeli juga sering yang datang mencari dan menanyakan hargaminyak goreng. Ketika tahu harga masih Rp20 ribu kebanyakan pembeli tidak jadi dan lebih memilih untuk mencari stok minyak goreng murah di minimarket,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut pedagang minyak goreng lainnya, Ika, 64, mengatakan bahwa dirinya sangat berat jika menurunkan harga menjadi Rp14.000 tanpa ada kompensasi yang jelas dari Pemerintah.
“Kalau kami di pasar tidak bisa menjual rugi, sebab kita juga kan harus makan. Tenaga kita juga dihitung kan sekarang kalau kita jual rugim, ngapain?” ucapnya.
“Jadi kalau pemerintah mau menerapkan harga minyak goreng murah itu kompensasinya bagaimana? Terutama buat kita di kalangan bawah, buat pedagang juga. Kalau gini terus minyak goreng bisa kosong dimana-mana,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Perdagangan (Kemendag) secara resmi telah mengeluarkan program minyak murah pada Rabu (19/1) kemarin menjadi Rp14 ribu tiap liter nya.
Adanya program tersebut, menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan bahwa untuk Pasar tradisional akan diberi waktu selama satu Minggu guna menyesuaikan penurunan harga minyak goreng menjadi Rp14.000.