BANDUNG – Bukan hanya dibawa pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) saja, kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron kini sudah didominasi penularan orang ke orang di masyarakat.
Bahkan, pada 22 Januari 2022 sebanyak 90,1 persen kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal. Selanjutnya, data terakhir yang dihimpun Kemenkes menunjukkan kasus konfirmasi di Indonesia sebanyak 1.626 kasus.
Serta tercatat sebanyak 20 pasien di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan 2 pasien meninggal dunia.
Hal tersebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tanggal 1-22 Januari 2022, jumlah kasus konfirmasi nasional terus meningkat dalam 4 minggu terakhir.
“Proporsi kasus didominasi transmisi lokal, tidak lagi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) tetapi oleh penularan lokal,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resmi Kemenkes, Selasa (25/1).
“Yang perlu kita lakukan yang pertama adalah kita tidak perlu panik tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi. Kita perlu, memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan,” jelasnya.
Untuk memaksimalkan protokol kesehatan, data PeduliLindungi boleh dibuka publik sehingga masyarakat bisa melihat lokasi-lokasi mana yang menerapkan disiplin protokol kesehatan. Hal ini dapat membantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi di fasiltas publik maupun di kantor.
Di samping itu, pemerintah juga terus gencarkan pelaksanaan surveilans. Karena kasus Omicron semakin banyak maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing. Pasalnya metode genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron.
“Untuk tracing kasus, kita akan menggunakan PCR yang lebih cepat dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron. SGTF sudah kita distribusikan dan akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah,” katamya.
Pihaknya juga menggenjot cakupan vaksinasi. Pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi terutama untuk lansia.
“Kami juga tekan kan karena paling banyak kasus Omicron terjadi di DKI Jakarta dan Jabodetabek, maka dalam 23 minggu ke depan kita akan mempercepat vaksinasi di sana,” tutup Menkes Budi. (jp/zar)