Oleh : Ateng Kusnandar Adisaputra
PEPELING Kolot Sunda merupakan perkataan yang berasal dari para sesepuh, karuhun, pupuhu, leluhur, tokoh orang-orang terdahulu, di dalamnya memiliki makna sangat mendalam, mengandung filosofi yang amat luhur. Pepeling Kolot Sunda baheula merupakan pepatah orang tua terdahulu yang diketahui dan diturunkan secara turun temurun, dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi berikutnya, sudah berabad-abad usianya, yang masih sesuai dan tidak tergerus dengan perkembangan jaman.
Pepeling Kolot Sunda, apabila kita pelajari, kita talungtik, kita telaah, kita resapi makna nya secara mendalam, banyak sekali pelajaran yang sangat berharga, dan memiliki manfaat atau pepeling (pengingat) untuk diimplementasikan dalam mengarungi kehidupan yang penuh tantangan dan dinamika di era digital ini.
Pepeling Kolot Sunda ini akan kita selaraskan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Apratur Sipil Negara (ASN), dalam merespon ASN yang harus memiliki kompetensi, dan adaftif.
Lain Palid Ku Cikiih Lain Datang Ku Cileuncang (Harus ada tujuan yang jelas sebelum melangkah)
Pepeling Kolot Sunda ini, ASN sebagai perumus kebijakan publik, pelayan masyarakat, perekat dan pemersatu bangsa harus memiliki tujuan, memiliki target kinerja yang terencana dan jelas setiap tahunnya, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Visi dan Misi Pemerintah Daerah diimplementasikan dalam program dan kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat.
Taraje Nangeuh Dulang Tinande (Setiap tugas harus dilaksanakan dengan baik dan benar)
Setiap ASN memiliki tugas dan fungsi, untuk itu harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, berdisiplin, memiliki loyalitas terhadap tugas yang diberikan. Setiap ASN memiliki tekad dan kemauan untuk berbuat yang terbaik bagi kemajuan organisasi. Dalam melaksanakan tugas selalu berpikir positif, arif, dan bijaksana. Memiliki kreativitas yang tinggi dalam pelaksanan tugas. Doing the right things, setiap ASN harus melakukan hal-hal yang benar, dan juga doing things right yaitu melakukan hal-hal dengan benar.
Ulah Lunca Linci Luncat Mulang Udar Tina Tali Gadang, Ulah Lali Tina Purwadaksina (Harus mengikuti etika yang ada)
Setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi selalu berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam pergaulan di masyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama ASN. Hindari perbuatan yang sifatnya negatif seperti : memberikan pelayanan yang diskriminatif, tidak akomodatif, dan tidak sesuai prosedur.