DEPOK – Lurah Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Tarmuji menilai kegiatan pengolahan sampah di rumah memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat menekan beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Diketahui, jumlah sampah yang tertampung di TPA Cipayung kini sudah melebihi kapasitas atau daya tampung (overload).
Berdasarkan kapasitasnya, TPA Cipayung dapat menampung sampah hingga 1,5 juta ton meter kubik. Namun, banyaknya sampah di Kota Belimbing itu membuat daya muat TPA melebihi kapasitas.
Setiap hari, jumlah sampah yang masuk atau dikirim ke TPA Cipayung mencapai 1.000 ton. Jika tidak ada solusi, maka bencana yang diakibatkan timbunan sampah di TPA sulit dihindari.
Menimbang hal itu, Tarmuji akhirnya mengajak warganya agar dapat mengolah sampah di rumahnya masing-masing. Sebab, selain bernilai ekonomis juga dapat mengurangi tekanan sampah di pembuangan akhir.
“Hal ini termasuk bertujuan untuk meminimalisir sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung,” kata Tarmuji, Senin (24/1).
Ia melanjutkan, sebagian sampah bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat. Ia mencontohkan, untuk sampah organik bisa diolah menjadi pupuk, maggot dan eco enzym.
“Jika ini dilakukan maka, jumlah sampah yang tadinya satu hari 200 kantong menjadi setengahnya yaitu 100 kantong yang dapat dikirim ke TPA,” bebernya.
“Di samping itu, pengolahan sampah dari rumah juga bisa membawa keuntungan secara materi karena sampahnya bisa dijual,” sambung dia.
Dirinya mengatakan, saat ini ada lima bank sampah di Kelurahan Pangkalan Jati yang berstatus aktif. Pihaknya berharap, keberadaan bank sampah tersebut dapat difungsikan warga setempat.
“Jadi, masyarakat dapat mambawa sampah yang sudah dipilah untuk dijual ke bank sampah tersebut. Sementara sampah bekas botol plastik bisa dimanfaatkan menjadi barang yang berguna atau bisa dijual di bank sampah,” pungkas Lurah Pangkalan Jati tersebut. (mg2)