INGGRIS – Siapa sangka, serangkaian kritik yang dilayangkan kepada sang pelatih Manchester United, Ralf Rangnick ternyata pengaruhi taktik.
Sejumlah kritik yang diklaim dilakukan pemain Manchester United seusai kekalahan oleh Wolverhampton Wanderers (4/1) tersebut, ternyata berdampak terhadap taktik Ralf Rangnick.
Terbukti saat sang pelatih interim United itu mengubah skema favoritnya, yakni 4-2-2-2 menjadi 4-2-3-1 ketika menghadapi Aston Villa.
Dirinya kompromi dengan kritik. Baik saat menang 1-0 di putaran ketiga Piala FA (11/1) maupun ketika ditahan seri 2-2 dalam ajang Premier League tiga hari lalu (16/1).
Menghadapi tuan rumah Brentford FC dini hari nanti (siaran langsung Mola TV pukul 03.00 WIB), Rangnick dan skuad Manchester United bisa bertahan dengan skema 4-2-3-1.
Skema 4-2-3-1 memang lebih klik dengan skuad United mengingat telah digunakan selama era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer (19 Desember 2018 sampai 21 November 2021).
Yang paling kentara adalah kembalinya performa terbaik gelandang serang Bruno Fernandes.
Yang tidak kalah penting, memaksimalkan megabintang Cristiano Ronaldo. Sejak ditangani Rangnick atau total delapan laga, CR7 hanya mencetak dua gol.
Itu pun satu gol di antaranya melalui penalti. Skema 4-2-2-2 juga membuat United hanya mengemas 10 gol dari enam laga. Bandingkan dengan torehan tiga gol dalam dua laga dengan skema 4-2-3-1.
”Selain masa transisi saat kompetisi sudah berjalan, memang tidak mudah menjalaninya dalam kompetisi yang dikenal paling ketat dan tersibuk di dunia,” tutur Rangnick tentang lambannya adaptasi pemain Manchester United terhadap taktiknya sebagaimana yang dilansir MUTV. (jp/zar)