SUMEDANG – Area tebing setinggi 20 meter di Jalan Bandung-Sumedang, tepatnya di Cadas Pangeran runtuh menutup ruas jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
Runtuhan tersebut berupa bongkahan batu berukuran besar yang menghalangi ruas jalan di Cadas Pangeran, tepatnya di wilayah Dusun Singkup RT01 RW01, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, peristiwa runtuhnya tebing tersebut terjadi sekiranya pada pukul 15.30 WIB, Rabu (12/1).
Terkait peristiwa tersebut, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Sumedang, Adang sebut peristiwa longsoran diawali di sekitar area Situ.
“Diawali longsoran Cadas Pangeran itu diawali di sekitar Situ. Terjadi hujan dengan intensitas besar,” kata Adang kepada Jabar Ekspres melalui panggilan telepon, Rabu (12/1).
Adang menjelaskan, akibat curah hujan yang tinggi tersebut, mengakibatkan kontur tanah alami kejenuhan dalam menampung debit air.
“Sudah diprediksi terjadi longsoran kecil sebelumnya. Tanah sudah jenuh, jadi sangat berbahaya,” pungkas Adang.
Dia berujar, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut.
“Saya mohon kepada pengguna jalan mohon ada kehati-hatian, kalau hujan dengan intensitas tinggi cukup lama, tahan dulu atau cari jalan alternarif,” imbuhnya.
Adang menuturkan, pihak BPBD Sumedang sudah menerjunkan personil bersama TNI dan POLRI untuk mengevakuasi longsoran tebing di Cadas Pangeran.
“Kita koordinasi dengan dinas PU, kita lakukan evakuasi dengan manual dulu, karena alat berat masih dalam perjalanan. Semoga tidak mengganggu arus lalu lintas,” ucap Adang.
Adang menambahkan, apabila dilihat dari kontur tanah, maka tak menutup kemungkinan runtuhan dapat berpotensi terjadi kembali.
“Kalau melihat dari atas memang air limpahan hujan kurang teratur. Jadi sangat berbahaya,” ujar Adang.
Sebagai antisipasi, Adang menjelaskan, BPBD sudah memberikan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat. Bahkan ia menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi lain dalam memantau area rawan khawatir terjadinya longsoran susulan.
“Kita tetap bekerjasama dengan masyarakat dan TNI-POLRI dalam memantau tebing,” tutup Adang. (mg5)