JAKARTA – Pegiat media sosial, Denny Siregar terus membela eks politisi Demokrat sekaligus pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean terkait cuitan di Twitter yang dinilai publik sangat kontroversi.
Menurut Denny Siregar, Kalimat yang dimuat oleh Ferdinand Hutahaean itu tidak memprovokasi dan sama sekali tidak salah. Bahkan, ia juga menyandingkan cuitan Ferdinand dengan kata-kata almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Hal itu diungkapkan Denny, usai Ferdinand Hutahaean kini menjadi terlapor kasus dugaan ujaran kebencian bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Diketahui, kalimat yang pernah dilontarkan Gus Dur yakni berbunyi ‘Tuhan tidak perlu dibela. Ia sudah maha segalanya, belalah mereka yang diperlakukan tidak adil’.
Lantas, Denny pun ikut berekasi di akun Twitter @Dennysiregar7 yang diunggah pada 5 Januari 2022.
“Twitnya Ferdinan mirip sih dgn pernyataan almarhum Gus Dur. Salahnya dimana ya?,” tulis Denny.
Dalam postingan tersebut, Denny mengutip perkataan gusdur yang pernah menyebut, “Tuhan tidak perlu dibela.”
“Salahnya ada di tekanan bot kadrun pake trending topik,” sambungnya.
Atas cuitan yang pernah ditulis Ferdinand, Denny Siregar pun dengan percaya diri melarang Ferdinand atau siapapun untuk jangan meminta maaf pada Kadrun—sebutan kelompok yang selalu kontra dengan pendapatnya. Karena hal tersebut dinilai tidak akan ada dampak apapun bagi Ferdinand maupun dirinya sendiri.
“Udah gua bilang, jangan minta maaf ma kadrun. Toh lu ga akan dimaafin sama mereka, malah semakin diinjak. Mereka itu kayak hyena, hanya berani ke orang yg kalah.. Mending melawan sehabisnya. Toh hasilnya sama aja,” tulisnya lagi.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean mendadak jadi sorotan netizen Twitter, usai cuitannya dianggap menyinggung suatu keyakinan tertentu.
Melalui akun Twitter @FerdinandHaean3, dirinya menyinggung bahwa ‘Allahmu lemah’. Cuitan itu sontak mendapat respon negatif netizen.
“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela,” tulis Ferdinand pada 4 Januari 2022. (Fin-red)