Bila Sakit Jangan Masuk PTM, KPAI Desak Sikap Tegas Sekolah

PIHAK sekolah diminta bersikap tegas dalam membuat aturan saat pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung, diantaranya memberi pelarangan secara tegas terhadap siapapun yang sakit untuk memasuki sekolah. Hal tersebut diungkapkan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti.

Selain itu, pihaknya juga mendorong supaya tenaga pendidik dan orang tua peserta didik untuk terus mengedukasi dan menjadi role model alias panutan menyoal perubahan perilaku bagi anak-anak.

Sebab, katanya, PTM di masa pandemi sangat berbeda dengan PTM sebelum pandemi.

“Jika mengalami demam sakit tenggorokan batuk (bukan alergi), kesulitan bernapas (bukan asma), diare atau muntah, kehilangan rasa atau membau, sakit kepala parah baru timbul, terutama dengan demam,” tutur dia dikutip dari Jawa Pos, Rabu (5/1).

Mengingat bahwa berdasarkan pemantauan langsung KPAI di sejumlah sekolah di beberapa daerah, pelanggaran PTM terbanyak adalah pada penggunaan masker yang salah. Bahkan ditemukan guru dan siswa yang tidak memakai maskernya.

“Para pendidik dan orang tua harus mengedukasi dan menjadi panutan perubahan perilaku anak-anak dalam melaksanakan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak),” terangnya.

Selain itu, pemerintah pusat juga wajib melakukan percepatan vaksinasi kepada peserta didik usia 12-17 tahun dan usia 6-11 tahun. Tingkat vaksinasi harus mencapai minimal 70 persen dari populasi di sekolah agar terbentuk kekebalan.

“Kalau hanya guru yang divaksinasi, maka kekebalan komunitas belum terbentuk, karena jumlah guru hanya sekitar 10 persen dari jumlah siswa,” tambah Retno.

Pemerintah pun harus memastikan penyediaan vaksin untuk anak merata di seluruh Indonesia. Survei singkat KPAI pada Agustus lalu menemukan bahwa vaksinasi anak didominasi oleh Pulau Jawa dan itupun hanya menyasar anak-anak di perkotaan.

Kepada pemerintah daerah (pemda), KPAI mendorong untuk secara berkala dan acak melakukan 3T (testing, tracing dan treatment) jika PTM digelar secara serentak mulai tahun 2022. “Penguatan 3T menjadi sangat penting dalam upaya melindungi warga sekolah, mengingat Omicron juga sudah masuk ke Indonesia,” tutup dia. (jp/zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan