SOREANG – Berdasarkan target Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) untuk pencapaian vaksin sebesar 75 persen. Membuat Bupati Bandung Dadang Supriatna terus genjot vaksinasi Covid-19.
Hal ini karena capaian vaksinasi hingga saat ini di wilayah Kabupaten Bandung baru 67 persen.
“Vaksinasi usia 6-11 tahun ini dilakukan, semoga bisa mencapai 70 persen minggu sekarang, bisa bertambah,” kata Dadang saat di wawancara, Rabu (5/1).
Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 varian omicron, Pemerintah Kabupaten Bandung akan terus menggencarkan program vaksinasi dan memperketat protokol kesehatan.
Bupati bersama jajarannya berupaya mencapai target dengan genjot vaksinasi. Caranya dengan berkeliling untuk mencari wilayah yang capaian vaksinasinya masih rendah.
“Pemerintah pusat sudah menginstruksikan, karena takut kadaluarsa vaksin kemungkinan pakai booster. Tapi kita fokus dulu pada penyelesaian vaksinasi V1 dan V2,” kata Dadang.
Selain itu, lanjut Dadang, selama tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Bandung telah melaksanakan sejumlah kegiatan dengan penyerapan anggaran yang mencapai 92 persen. Meskipun saat ini tengah dalam kondisi pandemi Covid-19.
Dadang menjelaskan, sejak dilantik ada berbagai kegiatan yang sudah dilakukan. Diantaranya, observasi, konsolidasi hingga pembenahan sistem.
Hal tersebut dilakukan, lanjut Dadang, agar para perangkat daerah bisa melaksanakan peraturan perundang-undangan.
“Penyerapan anggaran bisa mencapai 92 persen, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19,” ungkap Dadang.
Dadang juga menjelaskan, selama tahun 2021 ini ada 24 piagam penghargaan yang berhasil diperoleh oleh Pemerintah Kabupaten Bandung.
Hal tersebut menurutnya, merupakan salah satu bukti bahwa perangkat daerah Pemkab Bandung itu solid dan kompak.
“Pertama dari kewajiban daerah sebesar Rp16 miliar, kewajiban desa yang dibantu oleh pemerintah daerah kurang lebih Rp13,9 miliar. Ditahun yang sama, Pemerintah Kabupaten Bandung telah menggelontorkan anggaran hampir Rp30 miliar dari APBD untuk penanggulangan masalah miskin esktrim,” pungkasnya. (yul)