Ketua DPRD Sebut Anggaran untuk Infrastruktur Kota Bandung Hanya 15 Persen

BANDUNG – Anggaran untuk infrastruktur di Kota Bandung di alokasikan sebesar 15 persen dari total anggaran APBD 2022.

Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan mengatakan,  DPRD Kota Bandung telah mendorong agar alokasi anggaran untuk infrastruktur lebih maksimal.

Dengan begitu sanggaran untuk Infrastruktur akan menjadi prioritaskan pembangunan di tanhun anggaran 2022.

Meski anggaran infrastruktur di Kota Bandung ini masih jauh dari harapan, setidaknya DPRD Kota Bandung sudah membuat skala prioritas agar Insfrastruktur di Kota Bandung harus diberikan perhatian maksimal.

”anggaran untuk Infrastruktur secara penganggaran masih terbatas, anggaran pembangunan kan di bawah 15 persen, karena pemerintah pusat masih fokus menangani Covid-19 di tahun 2022,” kata Tedy di Taman Radio, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Selasa (4/1)

Pembangunan infrastruktur di Kota Bandung meski anggarannnya hanya 15 persen, namun Tedy tetap berharap Pemkot bisa merealisasikan apa yang pernah disampaikan plt Walikota Bandung Yana Mulyana.

“Anggaran untuk Insfratruktur masih terbatas untuk melakukan banyak hal, Mudah-mudahan apa yang disampaikan Plt bisa terealisasi,” tambahnya.

Pembangunan Infrastruktur tersebut dimulai dengan pembangunan Flyover hingga permasalahan banjir dan melakukan pemeliharaan terhadap kondisi jalan-jalan, trotoar, hingga Penerang Jalan Umum (JPU).

Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga keindahan kota yang mengarah pada meningkatnya sektor pariwisata. Karena Bandung lebih dikenal dengan keindahan kotanya oleh wisatawan dari luar Kota Bandung.

“Itu dilakukan untuk menjaga estetika yang berdampak pada nama baik Kota Bandung khususnya bagi wisatawan,” katanya.

“Titik tekan kita adalah jalan-jalan lebih baik kedua trotoar menjadi perhatian kita dorong untuk ke daerah strategis seperti yang banyak wisatawan jadi citra Bandung masih terjaga baik, kemudian PJU,” tambahnya.

Selain itu, Tedy telah mendorong secara khsusus kepada Pemkot Bandung untuk membuat sebuah taman berbasis sister city, hal ini dimaksudkan terutama untuk menarik minat wisatawan dari mancanegara.

“Taman, mudah-mudahan ada taman baru sebagai penambah ikon Bandung, Saya minta satu taman yang khusus menunjukkan bahwa Kota Bandung adalah Kota Internasional ada taman Internasional, taman sister city,” pungkasnya.* (mg2/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan