JAKARTA – Tak hanya sebagai bahan utama masakan, kayu manis dapatdigunakan untuk pengobatan modern, wewangian dan lainnya. Dalam daunnya mengandung dua senyawa utama cinnamaldehyde dan trans-cinnamaldehyde (Cin) yang memberikan aroma unik pada rempah-rempah.
Minyak atsiri kayu manis, yang biasanya dibuat dari daunnya, ternyata memiliki kandungan Cin yang tinggi dengan manfaat yang besar bagi tubuh manusia. Kulit pohonnya pun mengandung katekin (antioksidan utama dalam teh hijau) dan procyanidins (antioksidan utama dalam buah beri).
Dikutip dari Boldsky, manfaat kayu manis adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol gula darah
Kayu manis banyak digunakan tidak hanya untuk mengontrol kadar gula darah tetapi juga untuk menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah serta mencegah komplikasi terkait diabetes.
Menurut sebuah penelitian berdasarkan meta-analisis data uji coba terkontrol secara acak, jika dikonsumsi, dapat secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah dan LDL atau kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik atau HDL. Ini dapat membantu penderita diabetes dalam pengelolaan kondisinya.
2. Mengurangi risiko obesitas
Obesitas berada di bawah penyakit sindrom metabolik yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa kayu manis dapat bertindak pada tingkat sel dan mengurangi risiko obesitas.
3. Bermanfaat bagi orang dengan penyakit neurodegeneratif
Kayu manis memiliki fungsi neurotropik, artinya dapat membantu pembentukan neuron baru di otak, serta kelangsungan hidup neuron yang sudah ada.
Menurut sebuah penelitian, Cin yang terdapat di dalamnya diubah menjadi metabolit natrium benzoat (NaB) di dalam tubuh, NaB ini sangat penting sebagai obat karena bersama dengan fungsi lainnya, dia juga meningkatkan fungsi neurotropik yang dapat bermanfaat bagi orang dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan demensia.
4. Meningkatkan sirkulasi darah di rahim
Beberapa penelitian mengatakan bahwa kayu manis dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di rahim dan meningkatkan regenerasi jaringan.
Ini membantu mencegah berkurangnya suplai darah selama menstruasi dan menjaga kesuburan dan kesehatan sel telur. Selain itu, dapat membantu meningkatkan aliran darah rahim selama kehamilan, yang selanjutnya membantu menjaga aliran darah pusar untuk kesehatan janin yang baik.